Mohon tunggu...
Arah Waktu
Arah Waktu Mohon Tunggu... wiraswasta

Wiraswasta | Penggagas Ide | Pelaku Usaha Mandiri Berpengalaman mengembangkan usaha dari nol, berfokus pada solusi kreatif dan inovatif untuk kebutuhan sehari-hari. Percaya bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh.

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Darah di Jalan, Api di Gedung DPRD: Pertandan 2030 Bukan Lagi Ramalan

30 Agustus 2025   16:41 Diperbarui: 30 Agustus 2025   16:41 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah ini berarti 2030 benar-benar bubar? Tidak ada yang bisa memastikan. Tapi satu hal jelas: apa yang dulu dianggap ramalan kini terasa seperti prolog. Kita sedang membaca bab pertama dari sebuah buku tragis yang bisa berakhir dengan satu dari tiga pilihan: bertahan, berubah, atau bubar. Jika kita memilih terus bertahan tanpa makna, kita akan jadi kecoa sejarah---hidup, tapi tak pernah dihormati. Jika kita memilih berubah, itu akan sakit, pahit, dan melelahkan, tapi mungkin itu satu-satunya jalan untuk selamat. Dan jika kita memilih untuk tidak memilih, maka bubar akan datang dengan sendirinya, tanpa perlu janji, tanpa perlu ramalan.

Hari ini, asap masih mengepul. Bau darah masih terasa. Teriakan masih menggema di jalan-jalan. Sejarah sedang mengetuk pintu kita dengan keras, dengan tangan berlumur jelaga. Pertanyaannya, apakah kita akan tetap pura-pura tidur, atau akhirnya bangun dan menghadapi kenyataan.

dapatkan bukunya di sini https://lynk.id/pdfonline

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun