Apakah anda pernah menemukan secarik tiket bioskop yang mengingatkan anda pada tawa bersama teman lama? Atau anda pernah menemukan gantungan kunci yang sudah mulai pudar warnanya dan tiba-tiba teringat akan kota kecil yang pernah anda kunjungi? Barang-barang kecil yang kelihatannya bukan apa-apa ini, ternyata menyimpan lapisan emosi dan memori yang mendalam.
Barang kecil, Cerita Besar
Barang kecil seperti mini-figures, koleksi perangko, surat-surat dari orang lama, ataupun tiket pesawat saat anda melakukan perjalanan pulang mengandung detail, visual, dan memori yang memicu nolstagia. Kebanyakan desain yang menyentuh emosi lebih mudah melekat dalam ingatan orang.
Misalnya, restoran yang memiliki motif lantai bunga klasik/ geometris vintage yang memberi kesan hangat dan homey karena teringat akan rumah-rumah lawas. Atau desain villa yang menyerupai gubuk kecil, yang menonjolkan kesederhanaan dan keaslian. Dengan memperhatikan detail kecil dari sebuah desain, desainer mampu berkarya dengan penuh makna.
Emotional Design
Dalam era yang modern ini, pendekatan ini dikenal sebagai emotional design, yaitu desain yang fokus kepada pengalaman dan pengguna. Secara praktik, desainer menggunakan trinkets yang memiliki kisah personal atau kolektif sebagai inspirasi desain. Kemudian, mereka akan menganalisa elemen visual dan fungsional untuk menjadi implementasi desain.
Contohnya, restoran Jepang yang ada di Indonesia dirancang sedemikian rupa agar pelanggan dapat merasakan langsung suasana Jepang seperi apa. Mulai dari meja rendah tradisional Jepang yang mengharuskan pelanggan duduk di tikar jerami khas Jepang, dominasi material kayu agar memberikan sentuhan kehangatan, ataupun sound effect air seakan-akan ada sungai yang mengalir. Semua itu tidak hanya bagus secara estetika, namun juga penuh dengan kenyamanan, ketenangan, dan kehangatan!
Inspirasi untuk Menghidupkan Kembali yang Tersembunyi
Tidak harus menjadi desainer profesional untuk bisa menerapkan ini. Anda bisa mulai dengan memperhatikan barang-barang kecil di sekitar anda. Contohnya, vas bunga yang ada di rumah anda ternyata pemberian dari orang spesial, ataupun jam dinding vintage yang diberikan turun-temurun dari nenek moyang anda. Apakah ada cerita dibalik barang-barang tersebut? Apakah itu membuat ada tersenyum saat mengingatnya kembali? Bisa jadi, itu adalah ide awal dari desain yang akan anda buat. Pada dasarnya, desain terbuat dari segala sesuatu yang kita lihat, rasakan, ataupun mengalaminya. Cobalah berkreasi mulai dari hal kecil, karena terkadang hal kecil akan menjadi hal yang besar dan berdampak bagi Anda!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI