Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Blas, Ora Mudheng!

24 Desember 2013   14:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:32 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Pak Prima, piyek ki, aku blas gak mudheng ngono!"

(Pak Prima, saya sungguh tidak mengerti)

"Perangan pundi ingkang mboten cetha, Pak?"

(Bagian mana yang tidak jelas, Pak?)

"Ndok kuwi lo...pak Prima. Ana ibu, wis ditinggal mati karo sing lanang (bojo), kok yo... gak prihatin. Mbok yo jembarke dalaning swargo, la kok malah jembarke dalan nyang pakunjaran...geh kepiyek, kepriben kiye pak Prima?"

(Itu lo, ada ibu sudah ditinggal mati suaminya, kok tidak melebarkan jalan ke sorga, malah melebarkan jalan ke penjara)

"Oalah bapakke! Sapangertosan kula, saben tiyang punika kagungan pikajengan. Pikajengan tiyang punika nggih gumantung kaliyan punapa ingkang badhe pun padosi, ngaten."

(Setahu saya, Pak; tiap orang memiliki kemauan, dan kemauan itu bergantung - berhubungan juga dengan apa yang ia cari)

"Ngono to pak Prima. Aku jane mung prihatin...ana ibu dilarak nyang pakunjaran. Ibu kuwi nduwe anak...kanggo panutan...la...kok....."

(Begitu pak Prima. Sebenarnya saya cuma prihatin...ada ibu yang dicokok ke penjara. Ibu itu punya anak, ia menjadi teladan....eh...tak tahunya....)

"Ah, mbok manawi sampun pun kersakaken...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun