Orang yang berpikir ke depan (futuristik).
Seorang pemimpin adalah seorang yang berpikir ke depan. Untuk itu ia perlu kreatif. Ia kreatif dan tak mudah putus asa menghadapi hidup. Ia juga kreatif dalam mencari terobosan-terobosan baru untuk kemajuan institusi ataupun kesejahteraan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Bahkan, menurut Abdurrahman Wahid (2006: 97) "orientasi seorang pemimpin terkait langsung dengan kesejahteraan rakyat yang dipimpin" .
Orang yang mempunyai skala prioritas.
Seorang pemimpin mesti mempunyai skala prioritas, mana yang penting, perlu dan harus (mendesak) dikerjakan lebih dahulu. Skala proritas ini juga berhubungan dengan sesuatu hal yang baik, dan benar untuk dilaksanakan. Bisa jadi, ada suatu hal yang baik dan benar untuk dikerjakan, tetapi apakah hal tersebut penting, perlu dan mendesak untuk segera dikerjakan. Disinilah fungsi pertimbangan akal budi yang jernih. Akal budi yang mampu memilah, membedakan dan memutuskan akan suatu hal sebagai penting, perlu dan mendesak untuk ditindaklanjuti atau tidak.
Catatan: Artikel ini diolah dari berbagai sumber, dikirim dan dimuat di Media Advokasi Anak & Keluarga "WARDAS", edisi XXIV, Juni 2009, hlm. 17-18. Semoga bermanfaat.