Mohon tunggu...
Flora Damayanti
Flora Damayanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger | Photographer | Tour Consultant

Pendukung Pariwisata Berkelanjutan. Mendirikan Komunitas Cinta Geopark Bumi Hati.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Konservasi dan Promosi Warisan Geologi Geopark Kaldera Toba

26 September 2021   23:44 Diperbarui: 26 September 2021   23:45 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukit Holbung, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara (dok. Facebook Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir via travel.compas.com)

Kabupaten Tapanuli Utara, geosite Hutaginjang dan Muara Sibandang

Kabupaten Humbang Hasundutan, geosite Sipinsur dan Bakara-Tipang

Kabupaten Samosir, geosite Tele, Pusuk Buhit, Hutatinggi Sodihoni, Ambarita-Tuktuk-Tomok

Masing-masing geosite punya hasil kebudayaan benda dan bukan benda yang beraneka ragam. Salah satunya adalah geosite Pusuk Buhit di Kabupaten Samosir, Kecamatan Sianjur Mulamula. Konon Pusuk Buhit merupakan tempat turunnya raja Batak dan asal muasal sejarah suku Batak. 

Di lereng gunung Pusuk Buhit tepatnya di desa Sigulatti didirikan Gedung Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba dengan fasilitas meeting room, display room dan theater room. Indoor videotron di sepanjang dinding gedung menjelaskan dengan rinci sejarah terbentuknya kaldera Toba, geoarea, geosite dan objek wisatanya.

Gedung Pusat Informasi Kaldera Toba (IG @sumper_edward via karogaul.com
Gedung Pusat Informasi Kaldera Toba (IG @sumper_edward via karogaul.com

Selain di Sigulatti Pusat Informasi Geopark Kaldera Toba juga didirikan di Parapat di tepi Danau Toba di wilayah kabupaten Simalungun. Kedua pusat informasi ini diharapkan dapat memberikan edukasi yang komprehensif mengenai Danau Toba dan seluruh aspek keragaman geologis, hayati dan budayanya.

Pada tahun 2015 Danau Toba ditetapkan menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas. Namun pada saat itu ada banyak permasalahan salah satunya danau Toba dijadikan tempat pembuangan sampah dan limbah oleh pabrik dan masyarakat sekitar (sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) sehingga perlu direvitalisasi. 

Pada pertengahan 2019 Danau Toba ditetapkan sebagai destinasi super prioritas (DSP) bersama dengan Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo dan Likupang. Untuk melakukan percepatan pembangunan di DSP Toba Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2020 telah mengalokasikan dana sebesar  1,33 triliun untuk membangun akses jalan, jembatan, revitalisasi pelabuhan, memperbanyak akomodasi, mengembalikan fungsi alami danau sebagai tampungan air melalui pengerukan sedimen, membersihkan gulma, penataan daerah sekitar,  dan sebagainya. 

Meeting, Incentive travel, Conference, Exhibition (MICE) meskipun sempat terguncang pada awal pandemi perlahan-lahan tumbuh kembali dan diharapkan mengalami kemajuan pesat di tahun 2021 ini dengan bertambahnya belanja pemerintah dan korporasi. Percepatan pembangunan destinasi wisata terutama di destinasi super prioritas seperti DSP Toba telah membuat destinasi menjadi lebih menarik dengan dipenuhinya unsur 5A yaitu aksesibilitas, akomodasi, atraksi, aktivitas dan amenitas dan tentunya dengan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment). Tahun 2021 ini DSP Toba, Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo dan Likupang tampil semakin menarik dengan berbagai fasilitas kelas dunia. Jadi, jangan kemana-mana, MICE di Indonesia Aja. 

Setelah pandemi Covid-19 dapat dikendalikan dan destinasi-destinasi pariwisata berangsur-angsur dibuka kembali diprediksi konsep-konsep quality tourism, geotourism maupun ecotourism akan menjadi trend wisata di Indonesia. Kerja keras Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dimotori Bapak Sandiaga Uno dengan tak kenal  lelah berkunjung dari satu destinasi ke destinasi lain, mempromosikan, menyemangati, semoga segera membuahkan hasil dengan bangkitnya pariwisata Indonesia dan perekonomian nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun