Mohon tunggu...
Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa
Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Musisi

Citizen Journalism - Coding - Musician: Composer, Digital Music Production, Producer, Audio Engineer, Sound Designer, Arranger, Video Editor, UI/UX Designer, Content Creator, Social Media Marketing, Cinematographer at Channel youtube.com/FLEMMO

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Maharsyalfath Peringkat 1 Favorit Pembaca Ungguli Juara FeLSI 2021, Kemenag Beri Apresiasi

10 Oktober 2021   21:07 Diperbarui: 10 Oktober 2021   23:41 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa (18), siswa MAN 1 Jombang, peringkat 1 favorit pembaca ungguli juara FeLSI 2021, Puspresnas. (dok. pribadi).

Ada yang menarik untuk dicermati di kompetisi jurnalistik Festival Literasi Siswa Indonesia (FeLSI) 2021. Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melalui akun Twitter resmi @Kemenag_RI menyampaikan apresiasi atas kontribusi saya, Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa, siswa MAN 1 Jombang, Jawa Timur, dalam menguatkan moderasi beragama. 

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, yang kerap disapa Gus Yaqut, melalui akun resmi Twitter-nya @YaqutCQoumas merasa bangga dan retwit akun saya @maulasufa. Artikel feature saya bertema moderasi beragama terfavorit peringkat 1 di pameran karya final FeLSI 2021.

"Selamat atas prestasi Mas @maulasufa. Apresiasi atas kontribusinya dalam penguatan Moderasi Beragama", tulis Kemenag RI melalui akun Twitter @Kemenag_RI kepada saya, Maharsyalfath @maulasufa.

Akun Twitter @Kemenag_RI mengapresiasi Maharsyalfath @maulasufa pada Selasa, 5 Oktober 2021. (tangkapan layar: Twitter/Kemenag_RI)
Akun Twitter @Kemenag_RI mengapresiasi Maharsyalfath @maulasufa pada Selasa, 5 Oktober 2021. (tangkapan layar: Twitter/Kemenag_RI)

Lebih lanjut, Menteri Agama Gus Yaqut Cholil Qoumas retwit postingan saya dan mengapresiasi aktivitas saya dalam menggaungkan moderasi beragama untuk menguatkan toleransi kebangsaan melalui literasi FeLSI 2021. 

"Pak Menteri Gus @YaqutCQoumas, ini saya Alfath @maulasufa, siswa MAN 1 Jombang. Artikel saya 'Moderasi Beragama' tembus 25 Karya Terbaik Nasional Puspresnas, Kemendikbud. Kisahnya, saya tulis di Viva @CeritaAnda_ Mohon dukungan direpost di @Kemenag_RI", postingan tweet saya di akun Alfath Flemmo Maulasufa @maulasufa pada Selasa, 5 Oktober 2021.

Baca Juga: Menteri Yaqut Apresiasi Alfath, Usung Moderasi Beragama di Festival Literasi Siswa

Pengumuman finalis FeLSI 2021, Maharsyalfath urutan ke-1 dari 25 karya terbaik artikel features, melalui Instagram @puspresnas pada 11 September 2021.
Pengumuman finalis FeLSI 2021, Maharsyalfath urutan ke-1 dari 25 karya terbaik artikel features, melalui Instagram @puspresnas pada 11 September 2021.

Pada 10 Oktober 2021 pukul 17:00 WIB, saya melihat karya saya di laman Puspresnas. Artikel saya, Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa, MAN 1 Jombang, berjudul "Moderasi Beragama Melalui Musik, Mengapa Tidak?", telah dibaca lebih dari 745 kali pengunjung dan 44 di antaranya menyukai mengalahkan juara FeLSI 2021.

Menariknya, netizen memilih artikel features saya bertema "Moderasi Beragama" sebagai artikel favorit peringkat 1 terbanyak dibaca 745 kali, mengungguli peraih juara 1, 2, dan 3. Artikel juara 1, Aifa Meisi Putri Aulia dibaca 139 kali dan 3 suka; artikel juara 2, Hanun Aishy Marwa dibaca 142 kali dan 2 suka; artikel juara 3, Nayla Syarifah Hiefra dibaca 123 kali dan 5 suka.

Baca Juga: Alfath Siswa MAN 1 Jombang Lolos Finalis Nasional Lomba Artikel Features FeLSI 2021

Dilansir dari laman resmi Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud RI pada Minggu 10 Oktober 2021, pukul 17:00 WIB. Inilah daftar 25 urutan peringkat artikel feature final favorit pembaca FeLSI 2021.

  1. Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa, MAN 1 JOMBANG, 745x dibaca, 44 menyukai. Judul artikel final: Moderasi Beragama Melalui Musik, Mengapa Tidak? (peringkat 1 favorit pembaca).
  2. Hanun Aishy Marwa, MAN TEGAL, 142x dibaca, 2 menyukai. Judul artikel final: Sepotong Keharmonisan Multikultural di Pesengkongan, (juara 2).
  3. Aifa Meisi Putri Aulia, SMAN MODAL BANGSA ARUN, 139x dibaca, 3 menyukai. Judul artikel final: Mengenal Lebih Dekat Tukang Kebun SMA Negeri Modal Bangsa Arun, (juara 1).
  4. Nayla Syarifah Hiefra, SMAN 5 YOGYAKARTA, 123x dibaca, 5 menyukai. Judul artikel final: Seribu Arti Kegigihan Bu Nyai, (juara 3).
  5. Syafika Audria Wahda, SMA NEGERI 1 MAOS, 115x dibaca, 12 menyukai. Judul artikel final: Kedermawanan Dalam Setangkai Singgang.
  6. Nayya Intan Sandrian, SMAS SULUH JAKARTA, 109x dibaca, 22 menyukai. Judul artikel final: Satu Petak Berjuta Ilmu.
  7. Novita Dian Susilowati, SMA NEGERI 1 MAOS, 101x dibaca, 10 menyukai. Judul artikel final: Dipisahkan Untuk Tetap Bersatu.
  8. Fais Soemarno Putri, SMAN 3, 89x dibaca, 6 menyukai. Judul artikel final: Gus Yudi, Punggawa Seni Jaranan Bumi Majapahit.
  9. Muhammad Valentino Saputra, SMA IT ASH SHIDDIIQI, 86x dibaca, 3 menyukai. Judul artikel final: Episode Pilu Bujang Padang Sampah.
  10. Nisrina Atikah Firdaus, SMAN 1 SAMPIT, 80x dibaca, 3 menyukai. Judul artikel final: Memangkas 300 Tahun Kinipan.
  11. Kusumaning Tyas Fudiana, SMA NEGERI 1 MAOS, 77x dibaca, 2 menyukai. Judul artikel final: Ketika Huruf Pun Menjadi Duta Perdamaian.
  12. Luphiana Melan Saputri, SMKS MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA, 71x dibaca, 6 menyukai. Judul artikel final: Dibalik Eksotisme Mahakarya Batik Jumputan Maharani.
  13. Agnes Hestika Putri, SMA NEGERI 1 MAOS, 64x dibaca, 1 menyukai. Judul artikel final: Belajar Toleransi Dari Eyang Semar.
  14. Nayla Autar, SMAIT NURUL ILMI, 60x dibaca, 3 menyukai. Judul artikel final: Jernang, Nasibmu Kini.
  15. Vallerie Ophelia Chavella, SMAS KRISTEN IPEKA GRAND WISATA, 57x dibaca, 0 menyukai. Judul artikel final: Bagaimana Rasanya Menjadi Berbeda?
  16. Qori Jihan Atiqah, SMA NEGERI 1 SAMPANG, 49x dibaca, 2 menyukai. Judul artikel final: Mereka Tidak AntiCina.
  17. Fatiah Nuraeni, SMA NEGERI 1 MAOS, 44x dibaca, 1 menyukai. Judul artikel final: Beternak Babi Di Kampung Santri.
  18. Nora Khairina, SMAN 1 BANJARBARU, 41x dibaca, 3 menyukai. Judul artikel final: Guru Olahraga: Melepaskan Seni dari Jeratan Pandemi.
  19. Alif Fadillah Aryatama, SMA Avicenna Jagakarsa, 40x dibaca, 0 menyukai. Judul artikel final: Menembus Batas Untuk Belajar Keberagaman Lintas Sekolah.
  20. Rambu Reninta Kanaya Lamba Awang, SMAN 1 BAU-BAU, 35x dibaca, 0 menyukai. Judul artikel final: Wawan "Culture Warrior" Negeri Seribu Benteng.
  21. Dina Tirta Insani, SMAN 7, 34x dibaca, 2 menyukai. Judul artikel final: Ketika Memoar Lama Teluk Palu Menyeruak.
  22. Luciana Dellashania Goa, SMA KATOLIK SYURADIKARA, 30x dibaca, 1 menyukai. Judul artikel final: Penguatan Literasi Menuju Generasi Penjunjung Toleransi.
  23. Chika Radya Puspita, SMAS MUHAMMADIYAH AL KAUTSAR PROGRAM KHUSUS KARTASURA, 30x dibaca, 0 menyukai. Judul artikel final: Jarum Penyuntik Harapan.
  24. Hardiyanto, SMAN 1 Banjaran, (artikel tidak tersedia di laman pameran Puspresnas).
  25. Ayuningtiyas, SMAN 1 Bukateja, (artikel tidak tersedia di laman pameran Puspresnas).

Awalnya, saya menulis artikel features di lomba FeLSI 2021 untuk kategori humaniora, sosial, budaya, dan agama. Judulnya yaitu "Telling Story, Moderasi Beragama Melalui Musik di Era Pandemi". Sungguh, ini merupakan pengalaman pertama kali saya dalam mengikuti lomba jurnalistik tingkat nasional untuk siswa sekolah SMA/MA/SMK, dan saya langsung lolos final nasional.

Kemudian, saya mengubah redaksional artikel untuk dipamerkan di babak final FeLSI 2021. Saya melakukan perubahan redaksi supaya lebih menarik dan menyentuh perasaan pembaca. Saya menyederhanakan judul dan menyempurnakan isi artikel lebih dinamis layaknya roller-coaster. Judul artikel saya menjadi lebih singkat, "Moderasi Beragama Melalui Musik, Mengapa Tidak?"

Karya Maharsyalfath menjadi article features terfavorit netizen di pameran karya finalis FeLSI 2021. (tangkapan layar: Puspresnas).
Karya Maharsyalfath menjadi article features terfavorit netizen di pameran karya finalis FeLSI 2021. (tangkapan layar: Puspresnas).

Baca Juga: Moderasi Beragama Melalui Musik, Mengapa Tidak?

Dalam artikel tersebut, saya sebagai penulis sekaligus tokoh utama, menggabungkan dua jenis feature yaitu biografi dan minat insani (human interest), bergaya penulisan story telling. Dalam pengamatan saya, jenis artikel human interest tergolong menarik serta diminati oleh kalangan remaja terutama generasi Z. Tujuan feature ini adalah mengajak pembaca untuk mengenal lebih dekat tentang profil, aktivitas, dan obyek yang dinilai memiliki daya tarik untuk pembaca.

Selanjutnya, artikel saya dipamerkan di laman Pameran Karya Finalis FeLSI 2021. Artikel ini favorit dan terpopuler ketimbang artikel lainnya. Artikel saya paling banyak dibaca oleh pengunjung pameran.

Artikel features karya Maharsyalfath, dalam Pameran Karya FeLSI 2021, Puspresnas Kemendikbud Ristek RI. (tangkapan layar: Puspresnas)
Artikel features karya Maharsyalfath, dalam Pameran Karya FeLSI 2021, Puspresnas Kemendikbud Ristek RI. (tangkapan layar: Puspresnas)

Baca Juga: Story Telling, Inspirasi Moderasi Beragama Melalui Musik di Era Pandemi

Dewan juri di bidang lomba artikel feature FeLSI 2021 terdiri dari para wartawan senior dan pakar jurnalistik. Jurinya yaitu Didi Kaspi Kasim (National Geographic Indonesia), Yohanes Enggar Harususilo (Kompascom), Syarief Oebaidillah (Media Indonesia), dan Lina Jusuf (Ruang Inspirasi Muda).

Saya mengisahkan perjalanan saya mulai masa kanak-kanak hingga sekarang remaja. Di dalam artikel itu, saya mengangkat figur seorang 'kritikus sastra' sekaligus seniman, almarhum Mukhsin Ahmadi. Ia merupakan dosen IKIP Malang, sahabat dekatnya budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun) dan almarhum penyair WS Rendra. Ia merupakan tokoh inspirator saya dalam menulis artikel. 

Saya memanfaatkan beberapa perspektif sekaligus, termasuk menyisipkan kutipan wasiat tokoh kritikus sastra almarhum Mukhsin Ahmadi.

"Kalau sudah besar nanti kakek akan memberimu mata kuliah 7 Macam Kepribadian. Dari tatapan matamu, kakek dapat melihat bahwa kamu adalah anak yang pintar. Tapi kamu harus pergi ke sekolah agar bisa belajar bersosialisasi dan toleransi", wasiat sang 'Kritikus Sastra' julukan kakek Mukhsin Ahmadi waktu itu kepada saya yang saya tulis di Artikel Final FeLSI 2021.

Baca Juga: MaharsyAlfath, Pelajar MAN 1 Jombang Soroti Peran Generasi Muda di Konferensi Asia World

Sejatinya, wasiat kakek merupakan nasihat kepada saya supaya rajin bersekolah. Ketika itu, saya masih taman kanak-kanak. Saya sering absen, tidak masuk sekolah. Kebiasaan 'bolos' sekolah berlanjut hingga SMP, saya pun sering dipanggil ke ruang bimbingan konseling. Namun, saya mengganti pengorbanan itu dengan kegiatan positif lainnya. Saya mengeksplor hobi bermusik secara serius dan fokus. Saya setidaknya menghabiskan waktu 5 jam per hari untuk belajar audio-video melalui video YouTube.

"Ceritanya, sejak kecil saya suka bermain game action dan game musik. Saya masih teringat ketika asyik bermain game musik di ponsel milik ibu. Waktu itu banyak lagu tema game beraliran orchestra. Saya masih menghafalnya hingga sekarang. Kemudian ketika kelas empat SD, saya mulai menyukai bermain drum virtual untuk lagu metal. Inilah awal yang mengubah kesukaan saya pada musik menjadi hobi", kisah saya dalam artikel final di Pameran Karya Finalis FeLSI 2021.

Maharsyalfath mengikuti sesi coaching clinic oleh Yohanes Enggar Harususilo, Editor Kompascom di FeLSI 2021.  (dok. pribadi).
Maharsyalfath mengikuti sesi coaching clinic oleh Yohanes Enggar Harususilo, Editor Kompascom di FeLSI 2021.  (dok. pribadi).

Baca Juga: Dibuka Summer Course 2022, Ikuti Kisah Siswa MAN 1 Jombang Alumni Penerima Beasiswa YYGS Connect

Ke depan, saya sebagai musisi, komponis, dan kreator konten YouTube Flemmo Music, akan terus konsisten menggaungkan pentingnya moderasi beragama sebagai instrumen dalam menjembatani dua kelompok ekstrem liberalis versus konservatif, untuk mencegah intoleransi dan radikalisme. 

Moderasi beragama ini sangat urgen dipopulerkan kepada generasi Z demi mendukung toleransi dan perdamaian.

Baca Juga: Keren! Garap Sektor Ekonomi Kreatif, Pemuda 17 Tahun Raih Hadiah Rp75 Juta dari EWC

(Penulis: Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa (18), siswa MAN 1 Jombang, Jawa Timur, finalis lomba artikel features nasional di Festival Literasi Siswa Indonesia (FeLSI) 2021, Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek RI).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun