Mohon tunggu...
fahmi karim
fahmi karim Mohon Tunggu... Teknisi - Suka jalan-jalan

Another world is possible

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Catatan Gelisah Lebaran; Apa yang Baru dari Lebaranmu, Sobat?

16 Mei 2021   12:43 Diperbarui: 16 Mei 2021   14:55 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah tubuh Tuan-Puan sudah tertib saat pacaran? Jika belum Anda akan dituduh tidak normal.

Seperti tuduhan yang dilemparkan kepada saya saat tidak pulang kampung waktu lebaran. Bukan manusia normal!

Boleh saya maki?                    

Namun yakinkah Anda telah menjadi normal ketika pulang kampung? Menikmati kue buatan ibu, bersalaman dengan orang tua selesai sholat lebaran, sembari menggunakan pakaian baru merek terkini dengan sendal yang masih bau toko?

Tidak juga. Anda hanya sedang merayakan kegiatan formal lebaran. Sementara intinya mungkin bisa lepas.

Misalnya saat lebaran menjadi manusia yang sama sekali baru -- bukan sekadar perhiasan tubuh baru. Sama sekali baru artinya kita meninggalkan seluruh perkara hidup lama yang selama ini tidak mempunyai faedah bagi dunia. Katakanlah dosa kepada dunia.

Atau, yakinkah Anda ketika saling meminta maaf karena mengingat satu kesalahan yang dibuat? Benar Anda mau berkompromi dengan dia yang telah membuat hatimu kusut tak beraturan? Anda hanya sedang merakayakan agenda simulasi.

Eh, apa lagi "simulasi" ini?

Simulasi itu adalah manusia yang melakukan tindakan bukan karena keharusan tindakan itu (imperatif kategoris). Tapi tindakan yang dilakukan karena ingin mencari perhatian, atau katakanlah tindakan yang dilakukan karena ingin mencapai sesuatu. Sedekah lalu foto dan diupload. Minta maaf ke ibu lalu upload. Kan niatnya hanya untuk merayakan kenyataan di media sosial.

WhatsApp maafmu itu bisa saja simulasi. Senyummu pun itu simulasi.

Sini saya kasi THR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun