Banyak anak gym yang mengaku "takut sakit" pada penulis, terutama demam. Jika itu terjadi, beberapa di antaranya ada yang merasa rendah diri dan menganggap progres mereka seakan tak berarti. Beberapa bahkan memutuskan untuk benar-benar berhenti, kemudian atensi publik terhadapnya berkurang. Mereka pun merasa dilupakan.
Cari Validasi Tak Masalah, Asal ...
Mencari validasi lewat tubuh ideal bukanlah sesuatu yang keliru. Pada dasarnya, manusia memang makhluk sosial yang butuh diakui eksistensinya. Melalui tubuh ideal, seseorang merasa lebih percaya diri, berdaya, dan berani tampil di ruang publik.
Validasi bisa menjadi problem besar apabila tubuh cuma diperlakukan sebagai ilusi. Sama seperti mekanisme pertahanan panda merah, tubuh ideal bisa sekadar berfungsi sebagai pertunjukan visual yang rapuh. Ketika fisik terganggu, "ilusi" itu cepat pudar dan membuat pemiliknya merasa seolah-olah dunianya runtuh. Hal ini menunjukkan bahwa validasi sendiri tidak benar-benar stabil.
Keseimbangan motivasi eksternal dan internal adalah sesuatu yang penting untuk dipertimbangkan. Validasi dari publik boleh dijadikan penyemangat, tetapi tidak boleh menjadi satu-satunya alasan. Tubuh sehat seharusnya tetap menjadi tujuan utama, sementara tubuh ideal bisa diposisikan sebagai bonus itu sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI