Â
Refleksi: Menuju Ekologi Media yang Profetik
Â
Â
Menjadi komunikator profetik berarti menghidupkan kembali akhlak kenabian dalam ruang digital. Rasulullah SAW tidak pernah menyebar berita tanpa memastikan kebenarannya; beliau juga tidak pernah menggunakan kata-kata untuk merendahkan orang lain. Dalam diri beliau, kebenaran dan kelembutan bersatu dalam satu etika komunikasi yang memuliakan manusia.
Â
Â
Dalam masyarakat yang dibanjiri informasi, tugas utama kita bukan hanya menambah suara, tetapi memurnikan makna. Tabayyun bukan sekadar proses teknis memeriksa data, tetapi latihan spiritual untuk menahan diri dari keinginan menyebar sebelum berpikir. Karena pada akhirnya, komunikasi profetik bukan tentang menjadi viral tetapi menjadi bernilai.
Â
Â
Penutup