Â
Â
Â
 "Cukuplah seseorang dikatakan berdusta apabila ia menceritakan setiap apa yang ia dengar." (HR. Muslim, No. 5). Hadis ini menjadi landasan etik bahwa menyebarkan informasi tanpa verifikasi adalah bentuk kebohongan, walau tanpa niat menipu.
Â
Â
Komunikasi Profetik di Era Digital
Â
Â
Komunikasi profetik, sebagaimana dirumuskan oleh Kuntowijoyo, adalah komunikasi yang membawa nilai-nilai kenabian ke dalam ruang sosial. Ia bukan sekadar menyampaikan pesan, tetapi menghidupkan kesadaran moral dalam setiap tindakan komunikasi. Dalam konteks bermedia, hal ini berarti menjadikan tabayyun, tanggung jawab sosial, dan niat transendental sebagai orientasi utama.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!