Mohon tunggu...
fiza nih
fiza nih Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika Verifikasi dan Tanggung Jawab Bermedia dalam Perspektif Komunikasi Profetik

14 Oktober 2025   12:43 Diperbarui: 14 Oktober 2025   12:42 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

 

 

 

"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu." (QS. Al-Baqarah [2]: 143)

 

Dalam konteks komunikasi, ayat ini berarti menjadi penengah yang adil di tengah derasnya perbedaan dan pertarungan narasi. Seorang komunikator profetik tidak berpihak pada ego atau golongan, melainkan berpihak pada kebenaran, keadilan, dan kemaslahatan umat.

 

 

Pendekatan ini selaras dengan konsep maqasid al-syari'ah bahwa setiap tindakan, termasuk komunikasi, harus diarahkan untuk menjaga lima hal pokok: agama (hifz al-din), jiwa (hifz al-nafs), akal (hifz al-'aql), keturunan (hifz al-nasl), dan harta (hifz al-mal).[3] Menyebarkan hoaks atau fitnah berarti melanggar keselamatan akal dan jiwa sosial umat, karena mengganggu harmoni dan menimbulkan permusuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun