Mohon tunggu...
Sigit Santoso
Sigit Santoso Mohon Tunggu... Administrasi - Peduli bangsa itu wajib

fair play, suka belajar dan berbagi pengalaman http://fixshine.wordpress.com https://www.facebook.com/coretansigit/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hoax itu Bukan Demokrasi

3 Maret 2018   13:18 Diperbarui: 4 Maret 2018   10:56 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya, juga tidak masalah juga ketidak percayaan pada pemimpin. Namun jika anginnya dibiarkan bangsa ini akan energinya terkuras untuk saling membela, alias jalan ditempat. Bayangkan jika pencet-pencet dapat duit cepat. Mengapa harus bermacet-macet ria berangkat kerja ?

Jika klik share berita sudah dianggap jihad, mengapa harus cape-cape ikut pengajian, training, pelatihan untuk menambah ilmu.

Maka saya setuju Hoax harus dihentikan. Sebenar-benarnya media bukan mainstream bukan sesuatu hal yang bisa dipertanggungjawabkan karena akan kabur jika didatangi pak polisi.

Yang ditangkap mereka yang kontra Jokowi saja ? Saat ini mungkin benar. Tapi silakan hitung berapa lama mereka berpesta dengan berita-berita hoax-nya. Dan yang pasti kepolisian menerima semua aduan. Termasuk saat kasus Ahok didorong segera diproses pengadilan. Bahkan, Kapolri sendirilah yang memberi diskresi agar stabilitas bisa dijaga.

Novel Bamukmin mengatakan "...MCA asli itu melawan hoaks dan berakhlak, bukan malah bikin hoaks..."

Ya secara tidak langsung bilang, yang ditangkap itu gadungan dan cuma bayaran saja. Kasihan sungguh kasihan sudah ditangkap tidak ada yang mau dengan jantan membela. Seperti halnya kemarin ketika HRS akan pulang, jika Anies Baswedan yang memanggil pulang. Ya tidak akan terjadi. Karena begitu membela ia pun terlibat.

Yuk bangun dan kritik yang membangun. Jika susah minimal janganlah menulis umpatan dan hinaan. Jangan mengganti identitas dengan sesuatu yang menyakitkan seperti gubernur ASU, presiden kecebong, dan sejenisnya. Bersikaplah obyektif, jangan haramkan diri mengapresiasi yang positif, jangan ragu mengkritik yang negatif. Karena setelah coblosan siapapun anda harus mendukung pemimpin agar sama-sama beroleh kemakmuran.

Sigit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun