Mohon tunggu...
Fivie Anjely
Fivie Anjely Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa administrasi pendidikan, FKIP, UNJA

lakukan hal baik di setiap kesempatan yang ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender dalam Pendidikan

21 April 2022   00:39 Diperbarui: 21 April 2022   00:44 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesetaraan gender dalam pendidikan hmmm ada apa dengan hal tersebut mari kita bahas mengenai kesetaraan gender dalam pendidikan. Dalam pelaksanaan proses pendidikan masih kerap terjadi yang namanya kesenjangan gender. Yang mana masyarakat masih memposisikan seorang wanita terdapat di bawah laki_laki, yang mana hal ini berdampak pada dunia pendidikan yang mana seorang laki-laki di utamakan unntuk mengenyam dunia pendidikan di bandingkan perempuan.  Pada abad modern  ini dimunculkan yang namanya konsep kesetaraan gender, yanag mana pada konsep ini masyarakat mendapatkan suduut pandang yang memberikan bahwa seorang perempuan juga memiliki hak yang sama di dunia pendidikan hal ini terjadi pada dunia pendidiakn di indonesia bahakan juga di negara lain.

Banyak bentuk dari ketimpangan gender yag terjadi dalam dunia pendidikan bahkan hal ini juga terjadai pada masyarakat. Secara umun ketimpangan gender ini dapat digolongkan dengan beberapa macam yaitu yang pertama ada kurangnya partisipasi dan yang kedua ada mengenai kurangnya keterwakilan dan yang terakhir yang ke tiga yaitu terjadinya perilaku yang tidak adail. Dari ketiga ketimpangan yang telah di sebutka maka kita harus mengatasi permasalahan tersebut, karean jika kita tidak mengatasi hal tersebut maka selamanya perempuan akan selalau di rendahkan dalam dunia pendidikan.

Berikut mengenai ciri-ciri dari kesetaraan gender dalam dunia pendidikan yaitu: para kaun perempuan dan laki-laki mendapatkan kesempatan yang sama  dalam mengenyam pendidikan tanpa adanya perbedaan. Dalam hal ini tidak di perbolehkan adanya yang namanya pilih kasih dari segi masyarakat terutama dalam segi gender.  Kemudian yang kedua yaitu dilakukannya pemerataan pendidikan tanpa adanya bias gender. Yang mana dalam sistem dan sumber daya manusia pada hal tersebut harus di miliki kesadaran bahwa setiap ,manusia dapat dan layak untuk mendapatkan pendidikan. Kemudian yang ketiga penddikan harus menyentu yang namanya kebutuhan yang relevan sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman.  Disini terdapat tiga tujuan dari pendidikan kesetaraan gender, yang pertama yaitu baik itu bagi perempuan maupun laki-laki dapat memiliki  akses dalam mengenyam pendidikan, yang kedua yaitu bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kewajiban yang sama dalam mencari ilmu, dan yang terakhir yang ketiga yaitu adanya kesamaan kedudukan dan peran baik bagi perempuan dan laki-laki.

Dari pemaparan di atas dapatkita simpulkan bahwa kesetaraan gender dalam dunia pendidikan ini haruslah di lakukan yang mana hal itu sangat berdampak dari lajunya dunia pendidikan tersebut dan bagi setiap peserta didik. Yang mana dengan mengedepankan kesetaraan gender maka dunia pendidikan dan peserta didik laki laki tidak akan merasakan dirinya lebih paling utama dari pada perempuan dalam berkiprah dalam dunia pendidikan, kemudian sebaliknya peserta didik perempuan tidak merasa dirinya rendah dan terbelakang dibandingkan dengan laki laki dalam berkiprah di dunia pendidikan.  

 

Sumber:

Sarifa Suhra, "Kesetaraan Gender dalam Persfektif al-Qur'an dan Implikasinya Terhadap Hukum Islam", 384.

Amasari, Laporan Penelitian Pendidikan Berwawasan Gender (Banjarmasin: IAIN Antasari, 2005), 31. 23 Niken Savitri, "Kesetaraan Gender dalam Dunia Pendidikan", dalam Buletin Sancaya, Vol. 3, No, 2, Maret-April, 2015. 24 Niken Savitri, "Kesetaraan Gender dalam Dunia Pendidikan", dalam Buletin Sancaya, Vol. 3, No, 2, Maret-April, 2015.

Achmad saeful, "kesetaraan gender dalam dunia pendidikan" dalam jurnal, vol. 1, februari 2019

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun