Mohon tunggu...
fitrotul khasanah
fitrotul khasanah Mohon Tunggu... Guru - guru

hobi belajar segala sesuatu itu menyenangkan dan bercita-cita bisa menjadi manfaat untuk semua orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indikator Keberhasilan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SD Negeri Pageron

15 Januari 2024   16:30 Diperbarui: 15 Januari 2024   16:39 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indikator Keberhasilan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SD

Oleh: Fitrotul Khasanah

Indikator pencapaian kompetensi kurikulum merdeka. Merdeka Belajar adalah sebuah program pendidikan yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk memberikan kebebasan pada siswa dalam menentukan jalur pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka. Program ini diluncurkan pada tahun 2019 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Program Merdeka Belajar bertujuan untuk mengubah paradigma pembelajaran yang selama ini cenderung terpusat pada Pendidik dan kurikulum menjadi lebih berpusat pada siswa dan potensi masing-masing individu. Dalam program ini, siswa diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang ingin dipelajari, memilih jenjang pendidikan yang ingin ditempuh, dan menentukan cara belajar yang sesuai dengan preferensi mereka. Selain memberikan kebebasan pada siswa, program Merdeka Belajar juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Pendidik dan memperkuat sistem evaluasi dan akreditasi pendidikan di Indonesia. Program ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar, meningkatkan kreativitas dan inovasi, serta menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan di masa depan.

Kurikulum merdeka

Kurikulum Merdeka merupakan konsep pendidikan yang menekankan pada pembelajaran yang mandiri dan personal. Istilah "merdeka" berarti "bebas" atau "mandiri" dalam bahasa Indonesia, dan pendekatan Kurikulum Merdeka bertujuan memberikan kebebasan pada siswa untuk mengejar minat dan passion mereka dalam kerangka pembelajaran yang terstruktur. Pendekatan Kurikulum Merdeka berbeda dari metode pengajaran tradisional dalam hal memprioritaskan minat dan kebutuhan siswa serta memberikan kebebasan dalam menentukan cara pembelajaran yang sesuai bagi mereka. Dalam Kurikulum Merdeka, Pendidik berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan kemampuan mandiri, kreativitas, dan inisiatif dalam proses belajar-mengajar.

Konsep Kurikulum Merdeka dipromosikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dan menyiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di era digital dan global. Kurikulum Merdeka menekankan pada pemanfaatan teknologi dan sumber daya digital untuk memfasilitasi pembelajaran, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.


B. Kompetensi kurikulum merdeka

Kompetensi yang ditekankan dalam Kurikulum Merdeka meliputi kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kompetensi inti meliputi:

Spiritual dan sosial, yaitu kemampuan untuk mengembangkan spiritualitas, nilai-nilai sosial, dan toleransi terhadap perbedaan.

Pengetahuan dan pemahaman, yaitu kemampuan untuk memahami pengetahuan secara luas dan mendalam, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Keterampilan hidup, yaitu kemampuan untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kerja sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun