Mohon tunggu...
Elok Fitriya
Elok Fitriya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsep Madzhab Mainstream

21 November 2017   11:34 Diperbarui: 21 November 2017   11:39 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Madzhab mainstream memiliki anggapan bahwa perbedaan ulama antara ilmu konvensional dengan ekonomi islam adalah dalam hal cara menyampaikan tujuannya. Mereka menyetujui tentang pandangan konvensional bahwa masalah ekonomi muncul karena adanya keterbatasan sumber daya ekonomi untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas. Dengan tetap memberikan pandangan atau pemikiran yang kritis dalam aspek-aspek ilmu ekonomi madzhab mainstream memfokuskan dalam mengelola sumber daya yang terbatas dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Sesuai dengan namanya, madzhab mainstream yang mendominasi khasanah pemikiran ekonomi islam dikarenakan pemikiran mereka lebih moderat serta ide-ide banyak ditampilkan dengan cara-cara ekonomi konvensional sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh masyarakat.

Madzhab mainstream berbeda pendapat dengan madzhab baqir, madzhab ini justru setuju bahwa masalah ekonomi muncul dikarenakan munculnya sumber daya yang terbatas yang di hadapkan dengan keinginan manusia yang tidak terbatas. Sebagaimana yang telah disabdakan Nabi Muhammad Saw. "Bahwa manusia tidak akan pernah puas, bila diberikan emas satu lembah, ia akan meminta emas dua lembah, bila diberikan emas dua lembah ia akan meminta tiga lembah dan seterusnya sampai ia masuk kubur.

Dengan demikian, pandangan madzhab ini tentang masalah ekonomi hamper tidak tidak ada bedanya dengan pandangan ekonomi konvensional. Dilema sumber daya yang terbatas yang dihadapkan dengan keinginan manusia yang tidak terbatas memaksa manusia itu untuk melakukan pilihan-pilihan atas keinginannya, yang kemudian manusia membuat skala prioritas dalam memenuhi keinginannya.

Dalam ekonomi konvensional pemilihan skala prioritas keinginan berdasarkan selera pribadi masing-masing. Manusia boleh mempertimbangkan tuntutan agama atau boleh mengabaikannya, akan tetapi didalam ekonomi islam pilihan tidak dapat dilakukan semaunya karena harus berdasarkan tuntunan alquran dan assunnah.

Madzhab ini berpendapat bahwa apabila mengambil hal-hal yang baik dan bermanfaat yang dihasilakn oleh bangsa dan budaya non islam tidak diharamkan.Nabi Saw. Bersabda "Hikmah atau ilmu bagi umat islam adalah ibarat barang yang hilang, dimana saja ditemukan maka umat islam yang berhak untuk mengambilnya.

Tokoh dari madzhab mainstream adalah Muhammad Abdul Mannan dilahirkan di Bangladesh pada 1938. Selama 30 tahun karirnya, mannan telah banyak sekali berperan dalam sejumlah besar organisasi pendidikan dan ekonomi. Pada 1970, ia menerbitkan buku utamanya yang pertama, yakni Islamic Economics, Theory and Practice. Buku ini dipandang oleh kebanyakan mahasiswa dan sarjana ekonomi islam sebagai "buku teks" pertama ekonomi islam.

Mannan mendefinisikan ekonomi Islam sebagai sebuah ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi bagi suatu masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi Islam itu berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang serta jasa di dalam kerangka (suatu) masyarakat Islam yang di dalamnya jalan hidup Islam ditegakkan ssepenuhnya. Ekonomi Islam merupakan sebuah studi tentang (masalah-masalah ekonomi dari) setiap individu dalam masyarakat yang memiliki kepercayan terhadap nilai-nilai kehidupan islami, yakni homo Islamicus.dihadapkan pada masalah "kelangkan" bagi Mannan, sama saja artinya dengan kelangkaan dalam ekonomi Barat, pilihan individu terhadap alternatif penggunaan sumber daya saling berbeda, dipengaruhi oleh keyakinannya terhadap nilai-nilai Islam. 

Oleh karena itu, menurut Mannan, "yang membedakan sistem ekonomi Islam dari sistem sosio-ekonomi lain adalah sifat motivasional yang mempengaruhi pola, struktur, arah dan komposisi produksi, distribusi, dan komsumsi". Dengan demikian, tugas utama ekonomi Islam adalah "menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi asal-usul permintaan dan penawaran sehingga dimungkinkan untuk mengubah keduanya ke arah distribusi yang lebih adil.

Jadi,ekonomi Islam adalah positif sekaligus normatif, mencakup baik pertanyaan ekonomi 'apa'maupun 'bagaimana seharusnya'. Menurut Mannan, "Ia (ilmu ekonomi) merupakan ilmu yang terpadu serta berorientasi kepada nilai yang memiliki pertimbangan nilai sebagai basis bagi seluruh tindakan ekonomi".

Sesuai dengan definisinya, Mannan mengakui bahwa ekonomi Islam hanya terbatas bagi 'manusia Islam' dan sebatas yang diperkenankan untuk kegiatan ekonomi di dalam Islam saja. Namun demikian, ia cepat menambahkan bahwa ekonomi Islam bersifat komprehensif karena tidak merupakan disiplin yang terisolasi. Sebaliknya, ia bersifat multidisipliner karena mengambil pengetahuan dari hal-hal non-ekonomi seperti politik, sosial, etika, dan moral. Lebih jauh, "apa saja yang tidak termaktub di dalam Al-Qur'an dan Sunnah, namun konsisten dengan jiwa keduanya, dapat digolongkan islami". Ia mengutip proposisi yang sering diulang-ulang bahwa Syariah hanya memberikan prinsip-prinsip umum saja, bukan rinciannya, sehingga terjaminlah fleksibilitas, adaptabilitas, dan universalitas Islam.

Sistem ekonomi Islam, menurut Mannnan, "berdiri di atas kakinya sendiri dan menggabungkan semua segi yang baik dari sebuah masyarakat yang sehat dan seimbang". Sayangnya, Mannan tidak berupaya mendefinisikan pernyataannya tersebut dan malah menambah kebingungan dengan menyebut sistem ikutan sebagai 'demokrasi Islam' atau 'sosialisme Islam' didasarkan pada prinsip abadi tentang keadilan sosial, kesamaan serta persaudaraan universal antar manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun