Desa Sambilawang terletak di wilayah selatan Kota Ponorogo, tepatnya di Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Nama "Sambilawang" berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu "Sambi" yang berarti pohon Sambi (Schleichera oleosa) dan "Lawang" yang berarti pintu. Menurut cerita para sesepuh desa, dahulu kala kayu pohon sambi yang terkenal kuat dan tahan terhadap perubahan cuaca sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan pintu rumah. Oleh karena itu, nama desa ini diambil dari gabungan kata "Sambi" dan "Lawang".
Pohon sambi yang menjadi asal-usul nama desa konon dulunya tumbuh di belakang rumah salah satu tokoh desa, dan pohon tersebut dikenal sangat besar dan kokoh. Kayu dari pohon sambi memang banyak dimanfaatkan masyarakat setempat untuk berbagai keperluan rumah tangga karena sifatnya yang ulet dan tahan lama.
Selain sejarah nama, Desa Sambilawang juga dikenal dengan berbagai tradisi dan mitos. Salah satu mitos yang berkembang di masyarakat adalah tentang syarat bagi calon kepala desa. Konon, calon kepala desa harus tidur di sebuah tempat bernama "Chentong" milik Mbah Djakimin, yang merupakan seorang bayan (perangkat desa) di Sambilawang. Namun, centhong tersebut hanya bisa ditiduri oleh Mbah Wiji saja; jika orang lain mencoba tidur di situ, mereka bisa mengalami ketindihan atau gangguan gaib. Kini, centhong tersebut sudah mengalami perubahan sehingga mitos tersebut perlahan mulai ditinggalkan.
Rumah Mbah Djakimin sendiri dulunya menjadi tempat banyak orang bekerja. Di sebelah kanan rumah terdapat gudang, sementara di sebelah kiri ada rumah lesung. Menurut cerita, gudang tersebut akhirnya dibongkar karena Mbah Wiji jatuh sakit, yang diyakini akibat gudang yang kotor dan adanya penunggu yang tidak suka dengan kondisi tersebut.
Selain itu, masyarakat Desa Sambilawang masih melestarikan tradisi adat seperti "bersih desa", yaitu upacara adat untuk membersihkan desa dari gangguan roh jahat. Tradisi ini biasanya diisi dengan pemotongan kambing kendit, ziarah makam, doa bersama, serta pagelaran wayang kulit yang menjadi puncak acara dan dihadiri oleh masyarakat setempat.
Dengan demikian, Desa Sambilawang tidak hanya kaya akan sejarah dan tradisi, tetapi juga memiliki berbagai cerita rakyat dan mitos yang menjadi bagian penting dari identitas serta kearifan lokal masyarakatnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI