Mohon tunggu...
fitri siregar
fitri siregar Mohon Tunggu... -

model tak sexy, anti munafik, rindu kebebasan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ganjar "Mengamuk", Mungkinkah Pungli Luntur di Pantura?

29 April 2014   17:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:04 1716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo /Kompasiana (Kompas Images/Dhoni Setiawan)

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Ganjar Pranowo /Kompasiana (Kompas Images/Dhoni Setiawan)"][/caption] Sekarang lagi marak video youtube Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang 'mengamuk' pergoki pungutan liar di jembatan timbang Batang Pantura. Aksi Ganjar menuai komentar beragam di media sosial, dukungan pun mengalir untuk memberantas pungutan liar yag sudah menjadi 'tradisi' di jalur Pantura, apalagi menjelang Puasa dan idul Fitri. Apa yang ditemukan Ganjar Pranowo dalam sidaknya kemarin belum seberapa jika dibandingkan apa yang sudah berlangsung jauh sebelum Ganjar menjabat, bukan hanya wilayah Jawa Tengah tetapi di sepanjang jalur pantai utara Jawa dari Jakarta ke Surbaya pergi - pulang, praktik Pungli menjadi tradisi abadi. setidaknya seorang pengemudi truck harus mengeluarkan kurang lebih 500.000 untuk perjalanan Jakarta - Surabaya pergi pulang. Dan tempat yang paling rawan pungli adalah area jembatan timbang, pemeriksaan kendaraan yang seharusnya memeriksa ketentuan muatan, apakah melebihi atau tidak ternyata tidak dilakukan. Pengemudi hanya membayar uang jalan agar diijinkan melanjutkan perjalanan. luar biasa oknum kita, ini yang membuat jalur pantura cepat rusak walau setiap tahun selalu ada perbaikan, anggaran habis sia-sia. Besarnya tarif pungli tergantung besarnya muatan dan permintaan petugas, kalau spir sudah kenal dekat maka pungli bisa menjadi murah, begitupun sebaliknya. Sebelum memasuki batang saja, diperbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, kita akan melewati jembatan timbang pertama di Tanjung, Brebes. Petugas pun tanpa malu malu meminta pungli, seolah olah itu sudah hal biasa dilakukan, gemes juga dengarnya. Hal yang sama akan terulang di setiap jembatan timbang, seperti di Demak, Jawa Tengah dan Lamongan daerah Jawa Timur. Biasanya dikalangan sopir pungli diistilahkan dengan sebutan 'dana sosial'. Itu belum termasuk jika ada oknum Polisi yang menjebak di dekat lampu lalu lintas dan sekedar basa basi dan lagi lagi Sopir harus berjibaku dengan dana sosial. Betul betul kotor dan parah oknum aparat kita. Ada lagi tempat pungli paling empuk buat oknum petugas yakni di dekat gerbang Tol Ciawi, disini semua truck besar maupun kecil akan menjadi 'santapan' berjamaah bagi para oknum Polisi. Padahal dipapan peringatan gerbang tol tersebut sudah ada tulisan " DILARANG MEMBERIKAN APA PUN KEPADA PETUGAS". Pameo yang mengatakan bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar betul betul diayomi dan ditegakkan oleh petugas kita. Jika Ganjar mau pungli ini di berangus sedikit demi sedikit, harus bekerja sama dengan Gubernur Jawa barat dan Jawa Timur dengan melibatkan polda masing masing, sudah saatnya memasang CCTV di ruas ruas jalan yang berpotensi ada pungli serta jembatan timbangan. Kita harus mengakui bahwa jalur pantura adalah jaur pungli, jalur tempat berpestanya oknum oknum yang tidak punya hati nurani dan tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Kalau truck truck yang melanggar dengan tonase overload bisa dikenai sanksi saya yakin jalan pantura tidak akan pernah rusak parah setiap tahun. Pelacuran pungli tidak hanya berlaku di jembatang tmbang yang berfungsi baik tetapi juga terjadi di jembatan timbang yang sudah rusak dan tak layak, contohnya jembatan timbang Waruduwur Cirebon, petugas tanpa segan meminta uang 'formalitas kepada para sopir, padahal jembatan timbangnya tidak beroperasi? kacau gan !! Yang ini beda lagi, ada peraturan yang tidak tertulis untuk truck-truck dengan tonase tinggi diatas 35 ton, mereka tak perlu melewati jembatan timbang, tetapi cukup memperlihatkan surat pembayaran kepada oknum DLLAJR di dinas provinsi masing masing dan alhasil truck pun meluncur mulus. Hebat kan ? itu belum hanya sebagian, belum lagi ada pilihan paket yang ditawarkan oknum DLLAJR kepada truck truck untuk memperlancar transportasi mereka. Budaya dan tradisi yang sudha berlangsung lama, dengan adanya aksi Ganjar yang diunggah di you tube, setidaknya memberikan shock terapi buat oknu DLLAJR di Batang dan sekitarnya, namun jangan dilupakan bahwa pungli ini adalah lingkaran setan yang akan selalu karena lemahnya mental petugas kita di lapangan dan ini sudah berlaku sistemik. Adanya pungli ini ikut mendorong para pengusaha yang memakai jasa truck ikut andil membuat tradisi ini semakin kuat, sopir yang menerima borongan pun harus berhitung dari awal mengenai untung ruginya. Salam refomasi birokrasi


Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun