YOGYAKARTA -- Perpustakaan SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta kini tidak lagi identik dengan suasana hening dan membosankan. Inovasi pendidikan berbasis media permainan yang diluncurkan sejak awal tahun 2025 menjadikan perpustakaan sebagai ruang belajar yang menyenangkan, praktis, dan penuh daya tarik. Lebih dari 250 siswa setiap minggunya aktif memanfaatkan fasilitas ini untuk membaca, belajar, dan bermain sekaligus. Â Perpustakaan SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta kini tidak lagi identik dengan suasana hening dan membosankan. Inovasi pendidikan berbasis media permainan yang diluncurkan sejak awal tahun 2025 menjadikan perpustakaan sebagai ruang belajar yang menyenangkan, praktis, dan penuh daya tarik. Lebih dari 250 siswa setiap minggunya aktif memanfaatkan fasilitas ini untuk membaca, belajar, dan bermain sekaligus. Inovasi ini berupa penyediaan aneka permainan edukatif buatan tangan dari bahan ramah lingkungan. Permainan tersebut meliputi puzzle alfabet, balok angka, bunga rakit warna-warni, serta kartu literasi Islam dan saintek yang disusun di sudut "Zona Anak Cerdas". Tak tanggung-tanggung, sebanyak 23 jenis permainan telah disiapkan khusus untuk mendukung peningkatan literasi dan kreativitas siswa. Sebuah inovasi penting dan menarik kini hadir di tengah-tengah dunia pendidikan dasar. SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta resmi menghadirkan fasilitas perpustakaan yang bukan hanya tempat membaca, tetapi juga wahana edukatif yang menyenangkan. Perpustakaan ini kini menyediakan berbagai permainan edukatif yang cepat menarik perhatian siswa, menjadikannya ruang belajar yang lebih hidup, nyaman, dan penuh semangat.
Apa Inovasi Ini?
Inovasi ini berupa penyediaan berbagai media permainan edukatif di ruang perpustakaan SD Muhammadiyah Sokonandi. Salah satu yang paling digemari siswa adalah "bunga rakit tangan" dari susunan puzzle edukatif berwarna, seperti yang terlihat dalam visual unggahan terbaru. Anak-anak bebas membangun bentuk bunga, rumah, hingga menara sambil mengasah kreativitas dan logika.
 Siapa Pelaksana dan Penerima Manfaat?
Inovasi ini diprakarsai oleh tim pustakawan sekolah bersama guru kelas rendah. Target utamanya adalah seluruh siswa kelas 1 sampai kelas 6, dengan fokus utama pada siswa kelas 1 hingga kelas 3 yang sedang berada dalam masa perkembangan motorik halus dan kecintaan awal terhadap buku.
Di Mana dan Kapan Dilaksanakan?
Program ini dilaksanakan di ruang Perpustakaan SD Muhammadiyah Sokonandi, yang berada di pusat gedung sekolah. Dimulai sejak Januari 2025, kegiatan ini dilakukan setiap hari Senin--Jumat pukul 09.00--12.00 WIB sebagai bagian dari program jam literasi sekolah.
 Mengapa Inovasi Ini Penting?
Terdapat tiga keuntungan langsung dari inovasi ini:
1. Meningkatkan Minat Baca Secara Cepat: Anak-anak datang karena ingin bermain, lalu akhirnya membuka buku.
2. Membuat Perpustakaan Lebih Ramah dan Praktis: Anak tidak takut dengan kesan "perpustakaan sunyi dan serius".
3. Mengasah Kognisi dan Psikomotorik Sekaligus: Bermain sambil belajar terbukti efektif membentuk dasar kemampuan anak.
 Bagaimana Inovasi Ini Berjalan?
Prosesnya sangat mudah dan murah. Sekolah menyediakan sekitar 12 set mainan edukatif, termasuk puzzle rakit, balok bangun, dan kartu cerita. Setiap siswa yang datang diberi waktu 15--30 menit bermain sebelum membaca atau mengerjakan tugas. Guru piket mendampingi sekaligus mencatat kehadiran dan jenis buku yang dibaca siswa.
Data Pendukung:
Lebih dari 1.240 kunjungan siswa tercatat sejak Januari hingga Mei 2025.
Rata-rata 50--70 siswa bermain dan membaca setiap harinya.
80% siswa kelas rendah menunjukkan peningkatan kebiasaan datang ke perpustakaan.
30 menit waktu bermain = peningkatan ketertarikan membaca hingga 2x lipat dibanding bulan sebelumnya.
Kata Perangsang yang Membuat Program Ini Menarik:
Sekarang anak-anak bisa belajar dengan lebih cepat dan praktis!
Ruang baca ini jadi spesial karena menghadirkan permainan edukatif menarik yang mudah dimainkan.
Inovasi pendidikan seperti ini bukan hanya membuat anak betah berada di perpustakaan, tapi juga membangun budaya literasi sejak dini. Dengan strategi yang sederhana namun berdampak besar, SD Muhammadiyah Sokonandi menunjukkan bahwa pendidikan bisa menyenangkan tanpa kehilangan esensinya. Inovasi ini berupa penyediaan aneka permainan edukatif buatan tangan dari bahan ramah lingkungan. Permainan tersebut meliputi puzzle alfabet, balok angka, bunga rakit warna-warni, serta kartu literasi Islam dan saintek yang disusun di sudut "Zona Anak Cerdas". Tak tanggung-tanggung, sebanyak 23 jenis permainan telah disiapkan khusus untuk mendukung peningkatan literasi dan kreativitas siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI