Mohon tunggu...
Nurul Fitri
Nurul Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ketertarikan di bidang bahasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

KKN Tematik UPI 2022: Mengubah Paradigma Lama Masyarakat Mengenai Penglolaan Sampah serta Menjadi Nasabah di Bank Sampah Sindang Sari Kelurahan Panyingkiran

17 Agustus 2022   13:00 Diperbarui: 18 Agustus 2022   00:40 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI 2022 mengangkat tema besar "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM" dengan tema menguatkan dan meningkatkan program SDG's Desa serta Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek. Berangkat dari tema besar tersebut, kelompok 116 KKN UPI 2022 mendapatkan tema Desa Ekonomi Tumbuh merata dengan sub tema Konsumsi dan Produksi Desa, dalam sub tema tersebut terdapat kegiatan yang berfokus pada penanggulangan sampah di perkotaan/tersedia unit pengolah sampah, maka kelompok kecil kami bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Tasikmalaya serta petugas TPS-3R Kelurahan Panyingkiran yaitu dengan mengubah paradigma lama masyarakat mengenai Penglolaan Sampah kumpul-angkut-buang ke paradigma baru dengan konsep 3R (reduce, reuse dan recycle) serta menjadi nasabah di Bank Sampah.


Dokpri
Dokpri

Kami melakukan survey lapangan serta pendataan pada beberapa tempat yang terkait seminggu sebelum sosialisasi dilaksanakan, Kota Tasikmalaya memiliki Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang berada di Kp. Ciangir Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya yang beroperasi sejak tahun 2002. Hasil survei dan pendataan yang dilaksanakan di Tempat Pembuangan Akhir  (TPA) Sampah Ciangir, sampah yang masuk setiap harinya melebihi kapasitas penerimaan sampah yang bisa ditampung oleh TPA Ciangir. Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya berupaya dalam pengurangan sampah produksi yang masuk ke TPA Ciangir, berbagai cara telah dilakukan pemerintah dalam pengelolaan sampah, akan tetapi cepatnya laju kenaikan volume sampah membuat pemerintah kewalahan. Hal tersebut disebabkan oleh adanya paradigma lama masyarakat mengenai pengelolaan sampah rumah tangga yaitu kumpul-angkut-buang, tipe pengelolaan sampah seperti ini masih terjadi pula di beberapa daerah di kota Tasikmalaya, tipe pengelolaan sampah kumpul-angkut-buang memungkinkan usia ke TPA semakin singkat.  (18/07/2022).

img-2216-62fc6948a1aeea1d5627f726.jpg
img-2216-62fc6948a1aeea1d5627f726.jpg

Panyingkiran merupakan salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Berdasarkan data yang ada pada tahun 2020, terdapat sebanyak 41 RT dan 11 RW yang termasuk pada wilayah Kelurahan Panyingkiran. Di lingkungan RW 11 terdapat TPS-3R dan Bank Sampah.  TPS-3R merupakan  fasilitas untuk mengelola Sampah dengan prinsip 3R (reduse, reuse, dan recycle), sebagai sarana edukasi, perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah, dan pelaksanaan ekonomi sirkular, yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat, badan usaha, dan/atau pemerintah daerah sedangkan Bank Sampah memiliki manajemen layaknya perbankan, tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah, Bank sampah juga merupakan strategi untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap sampah untuk mendapatkan manfaat langsung dari sampah serta meningkatkan kesadaran dari masyarakat sendiri pentingnya menjaga lingkungan. 

Selama kegiatan KKN berlangsung salah satu program yang dibuat kelomok kecil kami dalam mengatasi permasalahan penumpukan sampah di TPA Ciangir yaitu dengan melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah diharapkan  pradigma lama masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang tadinya kumpul-angkut-buang menjadi beralih ke paradigma baru dengan konsep 3R yaitu sampah rumah tangga di pilah secara mandiri di rumah masing-masing, masyarakat belajar memilah jenis jenis sampah, sampah organik bisa di olah menjadi pupuk, sampah anorganik bisa didaur ulang dan sampah residu merupakan sampah yang sulit terurai yang seharusnya diangkut ke  setelah itu diangkut oleh petugas TPS-3R dan dilakukannya pengolahan sampah, lalu yang di buang ke TPAS Ciangir adalah sampah residu.  (29/07/2022).


Dokpri
Dokpri

Pemasangan tempat sampah organik ini dilaksanakan untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat agar dapat memilah sampah rumah tangga secara mandiri. Sampah organik yang sudah terkumpul nantinya akan diangkut oleh petugas dan dimanfaatkan untuk membuat pupuk organik, sampah anorganik bisa masyarakat donasikan sampahnya untuk di daur ulang dan ketika sudah menjadi nasabah di Bank Sampah sampah tersebut bisa ditabung dan menjadi pundi pundi uang untuk masyarakatnya sendiri sedangkan sampah resudu akan di buang ke TPA Ciangir. Kegiatan Bank Sampah di Kelurahan Panyingkiran RW.11 ini benar benar membawa banyak manfaat dan berdampak baik bagi masyarakat dan lingkungan. Bapak Amin selaku warga sekitar juga merasakan dampak positif dengan adanya TPS-3R dan bank sampah  "Bapak juga suka bantu bantu bantu neng, banyaklah manfaatnya, sudah banyak warga yang memilah sampahnya secara mandiri dan kerasa juga manfaat nabung sampah di bank sampah apalagi kalo udah banyak" dengan adanya TPS-3R di kelurahan panyingkiran RW.11 di harapkan bisa memperpanjang usia TPA Ciangir".

Maka dari itu mari sama sama mengurangi timbunan sampah dengan menjadi nasabah di Bank Sampah. Peduli terhadap Bumi, Peduli terhadap Kesehatan, Peduli terhadap Masyarakat. Mari Jaga dan lindungi Bumi kita!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun