Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Hujan Buah dari Langit

23 Februari 2018   15:14 Diperbarui: 23 Februari 2018   18:10 1971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Hingga hari jelang petang, Karim tak kunjung bekerja di kebun. Ia hanyut dalam lamunannya. Saat berjalan pulang, ia memutuskan akan mengurus kebun buah hingga sisa hidupnya. Biarlah anak-anak menjalani hidup mereka dengan bahagia. Ia mulai bersiul-siul riang. Separuh beban di hatinya lenyap. Saat mulai memasuki desa ia terkejut. Orang-orang sedang berdiri di halaman mereka. Mereka terlihat panik.

"Ke mana perginya buah-buah itu?" Kalimat itu terdengar berulang-ulang. Orang-orang saling bertanya, tetapi tak mendapatkan jawaban. Sebagian tampak mencari-cari. Karung-karung berserakan di pekarangan.

Karim bertanya, pada salah seorang tetangganya. "Ada apa?"

"Buah-buah itu lenyap tadi siang. Semuanya!" jawab orang itu.

Mendengar jawaban itu, Karim tercengang. Ia menatap karung-karung yang telah kosong. Suara kehilangan dari rumah-rumah terdengar riuh. Orang-orang meratapi hilangnya buah-buahan yang diperoleh cuma-cuma dari langit. Hal itu terus berlangsung hingga larut malam. Karim tak dapat terlelap karena keriuhan itu.

Hingga hari jelang subuh, barulah matanya dapat terpejam. Ia bermimpi buah-buahan dikirim dari langit seperti hujan. Hujan itu turun deras di kebun buah miliknya. Istrinya muncul dari balik pohon nangka yang dulu ditanamnya dan tersenyum kepadanya.

***

Tepian DanauMu, 23 Februari 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun