Jumat, 12 September 2025 di BBPMP Jawa Timur mendapatkan kesempatan sharing sesion dalam acara yang diadakan oleh Kompasiana yang bekerjasama dengan Kemendikdasmen di Surabaya menggelar acara Gelar Wicara dengan Tema Pendidikan Bermutu Untuk Semua: Siap Hadapi Tantangan Abad 21. Gelar wicara ini diadakan terkait dengan keresahan yang terjadi dan berkembang dimasyarakat akan seberapa siap anak - anak menghadapi tantangan abad 21?
Era perkembangan dunia yang kedepannya situasi akan sangat menantang. Tantangan pertama berkembangnya kecerdasan artifasial yang cukup masif, Â tantangan perubahan iklim yang sering terjadi saat ini, tantangan ekonomi, dan tantangan sosial budaya. Tentu ada banyak sekali tantangan yang akan menghadang para generasi emas kita ke depannya. Pertanyaan kunci dan jadi pemantik pada diskusi kali itu disampaikan oleh moderator yaitu Bagaimana kita dapat menciptakan sebuah pendidikan yang menghasilkan generasi - generasi yang memiliki daya saing, Bagaimana mewujudkan pendidikan yang inklusif, pendidikan yang menghasilkan generasi emas dengan segala tantangannya di abad 21?
Diskusi ini menarik karna ada narasumber lain yang punya informasi dari sudut pandang berbeda juga dari pertanyaan - pertanyaan yang menarik dari peserta kegiatan. Kolaborasi semesta ada dalam gelar wicara ini dengan hadirnya Ibu Rahmawati, Kepala Pusat Asesmen pendidikan yang menjelaskan langkah konkrit dari Kemendikdasmen untuk  soft skill dan hard skill dimana diharapkan tidak hanya sekedar tahu tapi paham kemudian menguasai, dan dapat mengaitkan antara satu konsep dengan konsep lainnya sehingga pemahamannya utuh dikenal dengan pendekatan pembelajaran mendalam. Beradaptasi dengan teknologi juga menjadi salah satu cara dengan adanya pelajaran koding dan kecerdasan buatan, Pembelajaran kokurikuler yang diterapkan di sekolah juga diharapkan membangun pemahaman konsep untuk penerapan kecakapan abad 21 yaitu Berfikir kritis, Kolaborasi, Komunikasi dan Kreatif.Hal - hal tersebut untuk mengasah sisi kemampuan anak. Dengan terbangunnya hard skill tersebut maka harus dapat diukur secara objektif sehingga diadakan tes kemampuan akademik. Ini untuk mengukur apakah betul hanya sekedar "knowing" atau bisa mencapai Reasoning.Â
Dari sisi Guru atau Sekolah, mengimplementasikan kebijakan - kebijakan dari Kemendikdasmen untuk mendukung hal tersebut dengan kreatifitas dan sesuai dengan kebutuhan serta kesiapan di satuan pendidikannya masing - masing. Sisi menarik dari diskusi ini ketika pertanyaan berkembang dari moderator dan dari para peserta kegiatan tersebut. Dari pertanyaan - pertanyaan peserta memantik jawaban dari sisi guru yang jarang diketahui atau dipahami oleh masyarakat umum. Pertanyaan tentang mengapa guru tidak memberikan reward pada anak - anak yang sudah mengerjakan tugas atau jurnal penerapan gerakan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat. agak tergelitik dengan kata "apa susahnya?" Dengan jurnal yang tiap minggu diberikan catatan dari walasnya ini merupakan reward tinggi yang guru itu lakukan menurut saya karena ketika guru sudah memberikan catatan artinya guru tersebut benar - benar memeriksa, membaca, dan menganalisis pekerjaan anak. Ditengah pekerjaan guru yang cukup banyak dan memenuhi pelayanan pengajar pada anak - anak lain sekelas. dan saya meyakini bahwa ketika guru itu mampu memberikan catatan pada hasil jurna maka tidak mungkin guru tidak memberikan apresiasi di ruang kelasnya meski hanya sekedar memberikan tepuk "hebat" atau kata pujian lainnya. Pemberian reward atau apresiasi dengan barang - barang juga menurut saya harus dibatasi dan disiasati agar hal - hal baik  yang anak lakukan bukan hanya mengahrapkan pamrih atau reward tapi menumbuhkembangkan dengan baik yang menajdi karakter mereka.Â
ini adalah contoh pertanyaan yang cukup menarik dari kegiatan tersebut. Akhirnya, peserta wicara punya sudut pandang baru dalam memahami usaha yang dilakukan oleh Kemendikdasmen dan Guru serta sekolah dalam mempersiapakan pembelajaran yang mampu menghasilkan generasi yang kedepannya akan siap menghadapi tantangan abad 21.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI