Udara dingin menyapa sekujur tubuh
Pertanda siang berganti malam
Bebatuan kecil meronta ketika kupijaki
Aku pun duduk di salah satu batu besar yang damai
Riuh ombak sama sekali tak mengusik
Bila dunia sudah milik berdua apa mau dikata
Perlahan keramaian mulai mereda
Lalu lintas yang padat mulai beristirahat
Sekilas ku tatap wajahnya
Dibawah pantulan sinar rembulan
Dapatku baca setiap makna yang tersirat
"Kau akan pergi?" ucapnya
"Ya, untuk saat ini. Dan tidak untuk selamanya"
Jawabku mantap sembari meraih keyakinannya
Kurekatkan dingin menjadi hangat, dan kupecah sunyi menjadi senandung puisi cinta diakhir percumbuan kala itu...
FitriA-18, September 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!