Mohon tunggu...
Fitrah Ilhami
Fitrah Ilhami Mohon Tunggu... Musisi - Penulis buku, personil nasyid Fatwa Voice, seorang guru

Penulis buku, personil nasyid Fatwa Voice, guru, dengan situs blog: fitrahilhamidi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Elang, Khabib Nurmagomedov

13 Oktober 2018   06:13 Diperbarui: 13 Oktober 2018   07:29 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Khabib masih santai berucap, "Saya heran dengannya. Apa dia (Connor) mengira kalau bir itu akan menolongnya di ring nanti? Aku tak paham."

"Shut up fucking muslim's rat!" Kasar sekali ucapan Connor saat itu.

Khabib tetap tenang, ia seolah ingin menunjukkan bahwa beginilah prinsip seorang muslim. Sebenarnya Khabib berkali-kali ditawari perusahaan minuman keras untuk menjadi sponsor resmi, tapi ia tolak dengan alasan,

"Disponsori perusahaan minuman keras memang akan mendatangkan banyak uang. Tapi jika menerimanya, aku akan memberikan contoh yang buruk terhadap generasi mendatang."

Connor McGregor memang sering melakukan intimidasi seperti itu kepada para calon lawan. Ia tak akan segan mengatai lawannya dengan kalimat tak pantas semisal, "Tikus, monyet, keparat dan Bajingan." Bahkan dia mengolok topi Papakha, wig berbentuk rambut gimbal putih, topi ikon yang selalu dipakai Khabib sebelum tanding dengan sebutan, "Topi busuk penyebar kuman."

Belum lagi saat petarung Irlandia tersebut mengatakan bahwa Manager dan Ayah Khabib adalah seorang teroris.

Mungkin karena ia tahu, dengan begitu atmosfer pertandingan akan makin menarik penonton. Makin provokatif ucapannya, makin banyak uang yang masuk di kantongnya. Bagi Connor, ucapan kotornya adalah ladang bisnis. Just a business.

Tapi tidak bagi Khabib. Lahir dan dibesarkan di Dagestan dengan kultur Patriarki yang keras, masih terpengaruh iklim perang di Uni Soviet, mental Khabib sebagai laki-laki ditempa betul oleh ayahnya. Agar bisa mempertahankan harga diri saat negara dan agamanya dihina.  Ketika usia lima tahun sang Ayah mengajarkan Khabib gulat. Pada usia 7 tahun, Khabib disuruh bergulat melawan anak beruang. Meski masih anak-anak, beruang memiliki tenaga yang sangat besar.

Seorang sahabat muslimah yang memiliki suami mualaf dari Rusia, mengaku memang seperti itulah karakter orang-orang Rusia. Laki-laki, harus bersikap selayaknya laki-laki sejati. Sejak kecil diwajibkan ikut bela diri, menanamkan pentingnya menjaga harga diri, apalagi agamanya dihina. Bahkan tak jarang orang tua mengadu anaknya dengan seekor beruang agar tidak menjadi penakut di kemudian hari. Itu sebabnya kita akan sangat sulit melihat banci-banci keliaran di kawasan bekas Uni Soviet.

Maka, tatkala Connor mencoba mengintimidasi dengan melempar kursi ke arah bis rombongan Khabib, berusaha menjatuhkan mental lawan, membuatnya takut, Khabib cuma bilang,

"Kalian datang dengan ribuan penonton, lalu mengira saya akan takut? Saya jauh-jauh dari Rusia ke Amerika memang untuk bertarung."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun