Mohon tunggu...
Fitrah Abdilah Sani
Fitrah Abdilah Sani Mohon Tunggu... Menulis

Menulislah, maka kamu akan ada dalam sejarah!

Selanjutnya

Tutup

Horor

Bukit Kaba, Misteri yang Bersemayam di Balik Kabut

20 Agustus 2025   12:13 Diperbarui: 20 Agustus 2025   12:13 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Bukit Kaba, sebuah gunung berapi aktif di Sambirejo, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, tidak hanya memikat karena keindahan alamnya. Dengan ketinggian 1.953 mdpl dan jalur yang relatif landai, gunung ini tampak ramah bagi para pendaki. Namun, di balik udara sejuk dan hutan yang masih asri, Bukit Kaba menyimpan cerita lain---sebuah sisi gelap yang telah lama menjadi bisikan masyarakat Rejang.

Setiap akhir pekan, ratusan pendaki memadati jalur Bukit Kaba. Namun bagi sebagian orang, keramaian itu tidak menghapus kesan angker yang menyelimuti kawasan ini. Konon, hutan tenang di jalur pendakian kadang memunculkan suara-suara asing---dari bisikan halus hingga tabuhan gamelan yang entah dari mana asalnya. Tidak ada satwa buas yang mengancam, tetapi kisah-kisah gaib justru membuat banyak orang lebih berhati-hati.

Salah satu mitos yang paling terkenal adalah larangan bagi warga asli Curup untuk mendaki Bukit Kaba. Larangan ini berakar dari kisah legendaris seorang pemuda bernama Malim Bagus, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Muning.

Dahulu, Malim Bagus adalah pemuda miskin yang hanya memiliki sebuah seruling. Ia kerap dipandang sebelah mata, bahkan pernah diusir oleh ayahnya karena kelalaiannya. Dalam kesendirian, ia mendaki Bukit Kaba. Saat alunan serulingnya bergema di tengah kabut, muncullah seorang dewi cantik yang jatuh hati pada lantunan musiknya. Mereka menikah dan hidup bersama di puncak gunung.

Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Ketika keluarga Malim Bagus ingin membawanya kembali ke desa, sang dewi memberikan syarat yang aneh: warga Curup dilarang memasak lemea, pakis, dan rebung setiap kali ada hajatan. Larangan itu akhirnya dilanggar. Malam itu juga, sang dewi datang menjemput suaminya. Malim Bagus lenyap dalam pelukan kabut Bukit Kaba, tidak pernah kembali hingga kini. Kisah ini kemudian dikenal dengan nama "Muning Raib", sebuah legenda yang membuat masyarakat Curup enggan menantang kutukan.

Cerita gaib tidak hanya berhenti pada legenda. Banyak pendaki mengaku melihat hal-hal ganjil. Dari sebuah kisah yang diceritakan di kanal YouTube, seorang pendaki pernah bertemu sosok dewi cantik menaiki kereta kencana yang dikawal pasukan gaib, setelah rombongannya mengambil sesuatu dari kawasan puncak.

Bahkan penuturan pendaki masa kini tak kalah menyeramkan. Tahun 2024 lalu, pengalaman rekan pendaki penulis mendengar gamelan mengalun samar di area sungai dekat pintu rimba selepas Isya. Tidak masuk akal, sebab masyarakat Rejang tidak pernah menggunakan gamelan dalam tradisi mereka. Sejak itu, banyak yang percaya bahwa suara tersebut adalah panggilan dari dunia lain---sebuah pengingat bahwa Bukit Kaba bukan hanya gunung biasa, melainkan gerbang menuju alam gaib yang tak kasatmata.

Kesimpulannya, Bukit Kaba bukan sekadar gunung untuk didaki. Ia adalah tempat di mana batas antara dunia nyata dan dunia gaib seolah menipis. Legenda Muning Raib, bisikan suara gamelan, hingga penampakan kereta kencana gaib adalah pertanda bahwa ada kekuatan tak kasatmata yang bersemayam di sana.

Mendaki Bukit Kaba bukan hanya tentang kekuatan fisik. Ini juga ujian tentang bagaimana manusia menghormati alam dan segala sesuatu yang tak terlihat. Sebab, yang paling berbahaya di Bukit Kaba bukanlah jalurnya, melainkan sesuatu yang mengintai dari balik kabut.

Jadi, jika suatu hari langkahmu membawamu ke Bukit Kaba... jagalah sikap, jangan pernah meremehkan larangan, dan selalu waspada. Karena mungkin saja, suara angin yang kau dengar... bukan sekadar hembusan alam, melainkan bisikan dari mereka yang tidak ingin kau lihat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun