Mohon tunggu...
Fitra Frantama
Fitra Frantama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Salatiga

"Jangan pernah menyerah sebelum apa yang engkau inginkan itu tercapai"

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kata yang Tidak Sempat diungkap Kepada Mereka: Mereka Siapa?

1 Mei 2024   23:25 Diperbarui: 1 Mei 2024   23:31 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

   Sebagian orang mungkin bertanya, apa fungsi mereka hadir dalam kehidupan ini?. Begitu berharga kah mereka?. Sepenting apa sih mereka untuk hidup kita?. lantas mereka siapa yang dimaksud?.
   Kehidupan kita di hadiri oleh mereka. Ya, mereka yang menjadikan kita ada sampai detik ini. Siapa lagi bukan kedua orang tua . Ada ayah, ibu yang selalu menemani kemana pun kita melangkah. Setiap dari mereka mempunyai peran tersendiri. Untuk memadukan peran itu, sangat lah tidak mudah. Karena, ada karakter keras dimiliki seorang ayah, dan karakter lembut dari seorang ibu. Peran luar biasa. Butuh perjuangan, pengorbanan, dalam memperpadukannya.
   Kehadiran kita juga menjadi peran berharga. Ketika kedua nya beradu ego, disana salah satu dari mereka harus menerununkan ego demi kita. Sungguh dua manusia hebat yang dikirim kan tuhan dalam kehidupan, menjadikan hidup kita lebih berarti, dan menemukan setitik terang dari sebuah kegelapan bernama kehidupan.
   Mereka adalah ayah dan ibu. Ayah yang memberikan pengalaman terhebat bagaimana berjuang mempertahankan hidup demi keluarga. Dia rela kulitnya terbakar sinar matahari, sehingga perlahan menghitam. Kakinya yang tidak pernah lelah melangkah sekalipun bernanah bahkan berdarah. Tangannya yang halus dan lembut, perlahan kasar terkikis oleh perjuangan. Akalnya yang tidak berhenti memikirkan beribu cara agar keluarga tetap bisa bahagia. Ayah, dirimu adalah sang raja bagi keluarga. Tidak mampu aku untuk menjelaskan sosok pejuang tangguh sepertimu. Peranmu saat ini adalah peran yang akan aku jalani di kemudian hari.
   Selanjutnya adalah bidadari terindah dalam hidup ku, ia ku panggil ibu. Seseorang perempuan yang tidak kalah besar perannya dibandingkan ayah. Kehadirannya merupakan pelita dalam hidup. Bahkan sampai kapanpun, aku tidak bisa menjelaskan betapa besar jasanya yang harus aku balas. Dari mengandung, merawat, bahkan membesarkan. Sungguh sampai dunia hancur pun tidak ada yang mampu membalas jasa seorang ibu. 

Dia adalah sang motivator dalam hidup, membangunkan semangat yang tertidur. Dia adalah sang penakluk lautan, yang mengajari ku berenang sampai ke dasar dengan tenang. Ibu adalah rumah peribadatan kedua bagi ku.
Dikala, semua melempari kotoran kepadaku, ada seorang ibu yang dengan tenang membersikan nya. Ya, dia adalah ibu yang tidak mampu untuk aku jelaskan sosoknya, yang memiliki dampak hebat berkat kehadirannya dalam hidup ini.
   Sosok mu, wahai ayah dan ibu. adalah permata terindah yang akan ku jaga, sekalipun bertaruh nyawa. Diriku sangat menyayangi kalian berdua. Maaf kan diri ku, tidak bisa mengungkapkan secara langsung didepan kalian. Aku hanya minta restu dan ridho dari kalian di setiap perjalanan yang akan ku lewati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun