Mohon tunggu...
Firra Kholisha
Firra Kholisha Mohon Tunggu... Lainnya - -

My friends call me Firra. Sometimes I like to spend my time with my goat stuffed or I call him embe. I also like to do something creative like writing, simple designs and get interested in hijab fashion. This page contains only a few photographs, videos, and writings that I have produced.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

2 Minggu Hidup bersama Masyarakat Pulau Buku Limau, Belitung Timur (Bagian 1)

23 Juni 2018   19:15 Diperbarui: 25 Juni 2018   22:48 3079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau Buku Limau sendiri dihuni oleh sekitar 1.000 jiwa penduduk dengan 200 kepala keluarga (KK). Menariknya di pulau ini semua penduduknya adalah suku bugis dan beragama Islam. Lanjut kecerita saya, setelah tiba di Pulau Buku Limau kami turun di dermaga yang berbentuk seperti huruf T dan tidak terlalu besar. 

Lalu semua peserta berkupul di lapangan (siang hari saat matahari berada tepat diatas kepala, panaass) SDN untuk pembagian rumah. Oh ya, FYI (for your information) rumah disana adalah rumah panggung. Tembok dan lantainya menggunakan papan kayu dan atapnya lenggunakan seng asbes agar tidak panas.

 Saya menempati lokasi sebelah utara yaitu rumah Ibu Matahari dan Bapak Hamsah dengan dua teman saya bernama Anin dan Ester, mereka berasal dari kampus yang sama dan disana bertugas pada bagian kesehatan. Keluarga bapak Hamsah memiliki dua orang anak yang masih kecil. 

Setelah berkemas, kami makan bersama dan saling berkenalan. Selesai makan siang, beberapa pemuda duduk bersama kami dan kemudian saling berkenalan. Jadi lokasi rumah saya sering dijadikan area tempat nongkrong pemuda disana. Kata mereka sih, Ibu Matahari orangnya lucu, baik dan masakanya enak.

Sumber : Pribadi
Sumber : Pribadi
Selain para pemuda itu salah seorang perangkat desa yang mengantar kami ke rumah juga ikut berkunjung, yak arena rumahnya tepat disamping rumah yang kami singgahi. 

Kami menyebutnya ka Mel (Melisa), dia baik sekali dan perhatian sama kami, udah kayak kakak sendiri rasanya. Oh iya ada kata-kata khas ka Mel nih “adakeh orang macam kau” “muke kaupun macam aspal” (logat nya mirip logat melayu, lucu deh kalo kalian denger langsung). 

Okey, beralih ke perkenalan dengan pemuda desa tadi ya. Kalian mau tau gimana saya saat itu? Kebanyakan diam aja dan mendengar percakapan mereka. Saya canggung banget waktu itu kenalan sama orang baru dan ya cowo semua yang datang saat itu.

Setelah waktu para peserta berkenalan dengan orang tua asuh, sore hari diadakan briefing untuk pembagian tim kerja dan penjelasan tugas masing-masing. Kami disini terbagi atas 2 tim yaitu kesehatan dan pendidikan. Waktu sore hari kami tim pendidikan diberi tugas pertama yaitu home visit mengenai latar belakang permasalahan pendidikan masyarakat. 

Hasil yang dapat diambil dari home visit yaitu rendahnya tingkat pendidikan di Pulau Buku Limau (mayoritas hanya tamantan SD) karena beberapa tahun lalu SMP yang terdapat disana dipindakan ke Kecamatan Manggar. Para orang tua khawarir anaknya yang baru beranjak remaja harus tinggal di luar pulau sendiri (selain itu biaya hidup pastinya bertambah juga). 

Jenjang pendidikan SMA dan Kuliah juga berlokasi di Manggar. Jadi anak-anak disana lebih memilih untuk melaut dan kalian tau? Kalo lagi banyak sehari bisa dapet untung 5 juta! Tapi biasanya musim melaut hanya 3 bulan , waktu teran bulan ikan hanya sedikit. Nah waktu ga melaut mereka biasanya pergi ke Manggar buat nikmatin hasil kerja (kalo orang kantoran, lagi ambil cuti kali ya)

Sumber : Pribadi
Sumber : Pribadi
Karena saya akan tinggal selama dua minggu, masih banyak keseruan aktivitas yang saya jalanin. Kalau kalian penasaran tungguin lanjutan cerita kehidupan saya di Pulau Buku Limau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun