Workshop Infografis bagi Guru sebagai Media Pembelajaran Alternatif di SD Laboratorium Percontohan UPI Kampus Serang

Penggunaan media pembelajaran yang efektif bagi siswa merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar. Terlebih di masa pandemik, sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) menuntut guru untuk melakukan kreativitas dalam menyiapkan bahan ajar yang menarik dan menyenangkan bagi siswa agar informasi yang disampaikan dalam pembelajaran bisa efektif diterima dan difahami oleh siswa.  

Dalam dunia pendidikan di zaman sekarang, infografis dapat menjadi pilihan baru untuk guru dalam menyampaikan pelajaran kepada siswanya. Dengan menggunakan infografis sebagai alat bantu mengajar, seakan-akan kita bercerita secara visual kepada siswa kita.

Dengan latar belakang di atas, Firman Robiansyah, M.Pd. yang didampingi oleh Dr. Ima Ni'mah Chudari, M. Pd. Dan Dra. Sri Wuryastuti, M.Pd. melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di SD Laboratorium Percontohan UPI Kampus Serang. PKM yang berbentuk workshop ini bertujuan untuk membantu guru-guru SD Laboratorium Percontohan UPI Kampus Serang dalam meningkatkan keterampilannya dalam membuat media pembelajaran infografis. Dengan harapan, melalui PKM ini para guru lebih kreatif dalam menghadirkan media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.

Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di SD Laboratorium Percontohan UPI Kampus Serang yang terletak di jalan Ciracas no. 38 Kota Serang Provinsi Banten. Dipilihnya SDLP UPI Kampus Serang menjadi mitra dikarenakan sekolah tersebut merupakan sekolah binaan prodi PGSD UPI Kampus Serang. Khalayak sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah para guru di SDLP UPI Kampus Serang.

Kegiatan pengabdian ini dilakasanakan dengan menggunakan metode workshop. Metode workshop ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. Workshop dimulai dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman terlebih dahulu mengenai teori infografis, tool-tool yang digunakan untuk membuat infografis baik secara offline maupun online. 

Setelah penyampaian teori, selanjutnya dilanjutkan dengan praktik pembuatan infografis. Pada tahap awal guru-guru diajarkan bagaimana membuat infografis dengan menggunakan dan memaksimalkan powerpoint. Kemudian selanjutnya guru-guru diajarkan bagaimana membuat infografis melalui media online seperti youtube, canva, dan piktochart.

Dokumen pribadi

Setelah pelaksanaan workshop, tim PKM membuat angket yang dibagikan kepada para peserta untuk mengetahui hasil capaian pelaksanaan workshop infografis. Dari angket yang disebarkan diperoleh data bahwa semua perserta menilai pentingnya penggunaan infografis dalam pembelajaran. 

Dan untuk pelaksanaan workshopnya sendiri, para peserta menilai bahwa workshop infografis ini mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat media/bahan ajar. Hal ini terlihat dalam grafik dibawah ini yang menyatakan sebanyak 14,3 % peserta menilai kegiatan workshop ini bermanfaat, sedangkan sebanyak 85,7 % menilai sangat bermanfaat.

Salah satu kesan peserta dengan diadakannya workshop infografis ini salah satunya disampaikan oleh Nahdiana, S.Pd. Menurutnya, workshop infografis ini sangat bermanfaat sekali, terutama untuk bahan penyampaian materi kepada peserta didik khususnya bagi tingkat sekolah dasar, dengan adanya infografis ini guru bisa menyampaikan informasi dengan menggunakan gambar-gambar dan simbol yang tentunya lebih menarik dari pada hanya sebuah teks,sehingga peserta didik dapat memahami dengan mudah apa yang disampaikan guru.

Tindak lanjut kegiatan ini adalah adanya program pendampingan kepada para guru dalam membuat infografis  yang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas masing-masing. 

Pendampingan dilakukan secara luring dan atau daring, sesuai dengan situasi dan kondisi para guru. Program pendampingan tidak hanya dilakukan pada masa program kegiatan pengabdian ini berlangsung, namun terus berlanjut agar semua peserta bisa mendapatkan hasil workshop yang maksimal.