Mohon tunggu...
Raden Firkan Maulana
Raden Firkan Maulana Mohon Tunggu... Pembelajar kehidupan

Menulis untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Masyarakat, Ujung Tombak Penanggulangan Penyakit Kusta

19 Februari 2025   10:26 Diperbarui: 20 Februari 2025   18:52 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyakit kusta (Shutterstock/NikomMaelao Production via KOMPAS.com) 

Tidak bisa dipungkiri keberadaan penyakit kusta di Indonesia masih nyata adanya dalam kehidupan masyarakat. Kusta digolongkan sebagai penyakit kulit yang banyak terdapat dan tersebar di berbagai belahan muka bumi ini. Kusta sebuah penyakit yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu sebelum Masehi. 

Penyakit kusta ini menjadi salah satu penyakit yang paling menakutkan bagi masyarakat. Sebagian masyarakat masih berasumsi bahwa kusta itu tidak bisa disembuhkan.

Hingga saat ini, Indonesia belum bebas dari penyakit Kusta. Indonesia berada di peringkat ke-3, setelah India dan Brasil, yaitu sebagai negara dengan kasus kusta terbanyak di dunia.

Menurut World Health Organization (WHO), tiga negara ini menyumbang 74% dari total jumlah kasus baru di dunia pada tahun 2021. Di Indonesia, kasus kusta pada tahun 2019 dilaporkan 17.439 kasus baru dan tahun 2022 dilaporkan 15.298 kasus baru (Kementerian Kesehatan, 2022).

Kusta dikenal masyarakat sebagai penyakit kulit dan dikenal juga dengan sebutan penyakit Lepra. Kusta tergolong penyakit infeksi yang mengenai kulit dan hanya bisa ditularkan oleh penderita kusta yang belum berobat.

Nama penyakit ini berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu "Kustha" yang berarti kumpulan gejala-gejala kulit secara umum.

Penyakit Kusta ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, yang ditemukan oleh ilmuwan Norwegia bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen pada 28 Februari 1873.

Penyakit Kusta ini bisa menyebabkan kerusakan pada kulit dan saraf tepi hingga menyerang organ mata. Tanda-tanda seseorang tertular kusta bisa dilihat pada permukaan kulit berupa bercak-bercak kemerah-merahan dan keputih-putihan namun tidak gatal dan tidak sakit.

Tanda-tanda lainnya pada saraf seperti rasa kesemutan pada anggota badan, mati rasa pada telapak tangan dan kaki, kelopak mata tidak bisa menutup sempurna dan kelemahan otot pada tangan dan kaki. Kusta bisa menyebabkan disabilitas seperti tangan sulit digerakkan.

Cara penularan kusta masih belum diketahui secara pasti, namun mayoritas para ahi meyakini bahwa penularan terjadi melalui saluran pernapasan dan kontak kulit. Secara teoritis, penularan kusta ini bisa terjadi melalui kontak yang erat dan lama dengan penderita kusta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun