Mohon tunggu...
Arief Firhanusa
Arief Firhanusa Mohon Tunggu...

Pria yang sangat gentar pada ular

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Video Porno, Setelah Luna Maya dan Cut Tari, Siapa Berikutnya?

31 Januari 2014   17:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:17 3205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BERDEBAR jantung saya membaca ini. Diberitakan, tahun ini bakal ada lagi skandal video porno yang mengusung seorang artis perempuan, menyusul aksi Luna Maya dan Cut Tari pada medio 2010 dengan 'aktor' tunggal Ariel Noah (saat itu Peterpan).

Meski yang mencuatkan ramalan itu paranormal, yang sering dianggap menyalip kehendak Tuhan, tetapi jantung saya berayun tak beraturan. Bukan saja lantaran dalam hati saya mulai menghitung-hitung nama-nama 'kandidat'-nya, melainkan juga dampak berikutnya, atau persitiwa lain yang mengikutinya bila kehebohan video Ariel terulang.

Saat video porno Ariel meluas, dunia maya Indonesia terguncang. Perburuan terhadap rekaman 8 menitan tersebut menjadi kegiatan orangtua, bahkan hingga siswa-siswi SMP. Mereka saling bertukar informasi mengenai kepemilikan rekaman tersebut, dan berujung cekikikan di sudut-sudut kantor ketika mereka menonton 'drama dua babak' Ariel-Luna dan Ariel-Tari.

Guncangan terbesar adalah psikis bocah yang keimanannya sobek lantaran pernah menyimak video tersebut. Setelah video produk Ariel merembes kemana-mana, terdapat begitu banyak kasus perkosaan yang dilakukan oleh ABG akibat kepemujaan terhadap bintang yang kebablasan, seks bebas di kalangan pelajar maupun mahasiswa, perselingkuhan antarteman kantor, dan 'wabah' miring sejenis yang membuat kalangan rohaniawan, para orangtua, dan guru-guru sekolah sedih tak terkira.

Selain guncangan tersebut -- bila benar ramalan paranormal bernama Mbak You itu terjadi (meski sesungguhnya kasus video porno bisa kembali mencuat sebab di dunia ini tak ada kemustahilan, tanpa perlu menunggu paranormal meramal) -- juga bakal muncul situasi lain mengenai apa yang disebut pengalihan perhatian.

Syahdan, di negeri ini konon sering ada isu pengalihan perhatian. Beberapa kasus besar seolah menguap karena lahir kejadian lain yang menyentak dan menyedot perhatian massa. Contohnya saat ribut megakasus Century pada 2010. Saat masyarakat getol mengikuti perkembang Century, mendadak ada manuver Susno Duadji yang mengungkit adanya markelar kasus yang bergentayangan. Dan, jangan lupa, kasus video Ariel juga menyentak di pusaran perkara Susno Duadji ini ...

Saya berpikir, jangan-jangan skandal seks yang divideokan itu kini sudah di tangan pihak-pihak berwenang, untuk kemudian digelontorkan ke publik pada pertengahan tahun ini untuk pengalihan perhatian. Maklum, 2014 adalah tahun politik. Pada 9 April ada agenda Pemilu, kemudian 9 Juli gantian digelar pilpres.

Pascapemilu dan pilpres itulah perpolitikan dan ranah hukum di Tanah Air bakal pelik. Gelombang serangan dan buka-bukaan kedok diprediksi terjadi di seluruh lini. Tepat ketika itulah -- jangan-jangan -- bergulir kabar tak sedap mengenai artis tertentu yang sama sekali tak terduga telah melakukan perekaman adegan suami istri. Bisa jadi kadar keartisan sosok ini lebih dahsyat ketimbang Ariel, Luna, dan Cut Tari.

Siapa? Pertanyaan Anda sama dengan pertanyaan dalam dada saya. Tapi, menilik begitu riuh kini televisi menayangkan pesta pora di hampir setiap slot hiburannya tanpa terlihat upaya untuk menanam makna keprihatinan di tengah derai tawa, getar jantung saya mengatakan: sepertinya kasus video Ariel memang bakal terulang.

Wahai para artis yang merasa pernah merekam adegan terlarang, waspadalah!

-Arief Firhanusa-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun