Mohon tunggu...
pureevil
pureevil Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FK UMM 2016

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penyuluhan oleh Mahasiswa UMM tentang Covid-19

7 Agustus 2020   09:01 Diperbarui: 7 Agustus 2020   09:00 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kendati terbatasnya pengetahuan dan informasi yang didapatjan oleh masyarakat tentang bahaya virus corona fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penyuluhan dan edukasi bahaya penularan virus Corona atau COVID-19 yang digelar di tempat yaitu Kabupaten Gresik yang berlokasi di Sidayu Desa Asempapak.

Kami sebagai mahasiswa kedokteran mengambil peran sebagai bentuk jemput bola dikarenakan masyarakat  terkesan mengabaikan protokol kesehatan yang berlaku seperti tidak menerapkan physical distancing , jarang menggunakan wastafel dan tempat cuci tangan, bahkan, sebagian dari masyarakat terlihatr sering tidak menggunakan masker saat bepergian.

Untuk itulah mahasiswa UMM melakukan penyuluhan terkait degan COVID 19. Pentulkuhan ini dilakukan pada 23-26 Juli 2020. Sasaran dari penyuluhan ini beragam,untuk mahasiswa yang melakukan penyuluhan di Gresik sasaranya ada 2 kelompok masyarakat, yaitu warung atau restauran yang buka, dan juga ibu hamil.

Mahasiswa UMM yang berada di Gresik mulai melakukan penyuluhan mengenai COVID 19 pada pukul 10.00 WIB, penyuluhan disambut baik oleh pemilik tempat usaha. Setelah menjelaskan dan meminta izin kepada pemilik usaha tersebut. Kami diperbolehkan untuk melakukan penyuluhan mengenai COVID 19.

Untuk memahami lebih lanjut mengenai COVID 19 kami menjelaskan pengertian dan gejala awal dari COVID 19 itu sendiri, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti hal ini akan memudahkan peserta penyuluhan memahami COVID 19. 

Materi yang kami sajikan berikutnya adalah materi mengenai cara pencegahan dari penyakit ini. Lima poin utama yang kami fokuskan untuk mencegah penyakit ini adalah memakai masker yang baik dan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, batasi jarak hingga 1,5 m antar orang, dan yang poin yang paling sering dilupakan oleh masyrakat adalah cara pengolahan stress.

Beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengolah stress selama pandemi adalah

  • Komunikasikan masalah dan obrolan Anda dengan orang yang dapat Anda percaya, komunikasi merupakan salah satu kunci agar Anda tidak stress selama pandemi, meskipun keluar rumah sebaiknya Anda kurangi, Anda masih bisa menggunakan media sosisal untuk setidaknya berbincang- bincang dengan kerabat atau kenalan Anda
  • Mulai menekuni hobi yang Anda minati, COVID 19, pandemi yang memaksa Anda untuk tetap berada di rumah, carilah hobi yang sekiranya dapat dilakukan di dalam ruangan.Mungkin bagi Anda yang berjiwa bisnis, hobi ini dapat dijadikan pemasukan tambahan bagi kantong Anda
  • Hindari menonton berita buruk yang yang berhubungan dengan COVID 19, meskipun terlihat sepele, berita- berita buruk dapat menjadi suatu beban tersendiri bagi pikiran Anda, bahkan meskipun secara tidak sadar.
  • Berdoalah kepada Allah SWT dan selalu berpikir positif, meskipun sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa COVID 19 , tidak memiliki sisi positif. Beberpaa berita menunjukkan bahwa selama pandemi ini, angka polusi di berbagai belahan dunia turun drastis. Dan sebagai seorang muslim hendaknya kita mengingat salah satu hadits yang berbunyi
  • “Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).
  • Hal ini menunjukkan bahwa setiap penyakit ada obatnya dari sisi Allah subhanahu wa ta’ala.

Selain dari materi yang telah kami sebutkan diatas kami juga menyampaikan tentang apa yang harus dilakukan bilamana, pasien mengalami gejala-gejala yang sekiranya mengarah pada COVID 19. 

Hal yang dapat dilakukan adalah lapor ke rumah sakit, dan sebelum melakukan pemeriksaan baik itu rapid test maupun PCR akan dilakukan test screening terlebih dahulu. Di screening test pasien akan dibagi menjadi beberapa katergori apakah itu suspek, probable, konfirmasi, kontak erat, maupun pelaku perjalanan.

Dilansir dari KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 ttg Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19, untuk memudahkankan penggunaan istilah baru mengenai COVID 19 kami merangkumnya disini

*Trias Gejala ISPA : Demam atau riwayat demam, batuk pilek atau sakit tenggorokan, dan sesak napas

  • Kontak erat : Orang yang pernah berdekatan dengan pasien yang diduga COVID 19
  • Pelaku perjalanan : Orang yang dalam 14 hari terakhir melakunan perjalanan ke daerah yang transmisi COVID 19 nya tinggi ( daerah merah, dan hitam)
  • Suspek : Orang dengan gejala ISPA* dan kontak erat atau pelaku perjalanan
  • Probable : Orang dengan gejala ISPA* berat
  • Konfirmasi : Orang yang setelah dilakukan test PCR hasilnya positif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun