Mohon tunggu...
Firdaus Al Faqi
Firdaus Al Faqi Mohon Tunggu... Nulis suka-suka.

Bukan malaikat, jadi wajar kalo banyak salahnya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Narasi "Miskin karena Malas" itu Pendapat Ngaco, Ceroboh, dan Nir-empati

8 Mei 2025   20:32 Diperbarui: 8 Mei 2025   20:32 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Motivator, influencer, trader ala-ala, pebisnis doyan ngonten, bahkan mungkin kawanmu sendiri, udah pasti ada yang pernah bilang, "kalo kamu miskin, artinya emang gara-gara kamu pemalas aja."

Nggak cuma bokong yang udah kelamaan duduk gara-gara kerja, telinga juga panas waktu denger omelan macam ini. Jadi pengin open fight aja rasanya. 

Kok bisa, ada pihak yang belum tahu seperti apa keseharian kamu, tiba-tiba aja bilang, "Ah, emang pemalas aja kamu, tuh. Makanya miskin." Lemes banget mulutnya. 

Daripada marah-marah, tapi mari kita coba urai bareng kenapa kok narasi ini sebenernya bahaya banget. 

Kalimat Itu Nampaknya Masuk Akal, tapi Ngaco dan Ceroboh

Pas pertama kali denger kalimat "miskin karena malas", emang kedengerannya logis. Katanya, orang yang mau berusaha pasti bakal berhasil. Udah banyak juga yang dijadiin contoh dan kisahnya ala zero to hero-nya Naruto.

Masalahnya, hidup nggak sesimpel teori motivasi yang ada di TikTok dan sosial media. Di balik kalimat yang terdengar masuk akal itu, ada kesimpulan yang ngaco dan ceroboh--terutama karena mengabaikan realitas yang jauh lebih kompleks. 

Sekarang, kita bicara fakta. Ada banyak orang di sekitar saya, yang kerja dari pagi buta hingga malam hari tapi kondisinya masih gitu-gitu aja. 

Di sini, ada petani yang kulitnya terbakar matahari karena harus bolak-balik sawah sampe nggak inget waktu, ada juga buruh-buruh pabrik yang dalam sebulan cuma diberi jatah libur dua hari, ada juga pedagang keliling yang dorong gerobak, sampe kakinya bengkak. Mereka ini udah kerja keras, keras banget malah. Tapi hasilnya? Hidup mereka masih nampak jalan di tempat. 

Saat nyari tahu soal faktor penyebab kemiskinan, ada guru besar sosiologi dari Universitas Airlangga yang bilang kalau kemiskinan itu lebih sering disebabkan oleh faktor struktural daripada kultural. Inget, lebih ke faktor struktural. 

Kemalasan, tak punya etos kerja, dan wirausaha itu dikategorikan sebagai karakteristik psikologis kultural individu. Nah, kalimat "miskin karena males aja" ini, sebenarnya mengabaikan faktor-faktor struktural yang jadi penyebab utama dari kemiskinan itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun