Mohon tunggu...
firda putrikhaerunisa
firda putrikhaerunisa Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa kunang-kunang

bukan pengarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kajian Seni Pertunjukkan Pendekatan Ekspresif dalam Teater "Kapai-kapai"

6 Juli 2021   13:46 Diperbarui: 6 Juli 2021   13:54 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendekatan ekspresif ini tidak semata-mata memberikan perhatian terhadap bagaimana karya itu diciptakan. Penelitian ini tujuannya membahas gerak bahasa tubuh dari tokoh laki-laki dalam pertunjukan teater "kapai-kapai" karya Arifin C.Noer.

METODE PENELITIAN 

Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu sebuah metode yang isinya mendeskripsikan sebuah karya sastra yang di amati. Pendekatan ekspresif ini sering di gunakan oleh para peneliti untuk mengkaji karya sastra. 

Dan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan struktur pembangun ada didalam naskah cerita teater tersebut, dan memiliki nilai edukatif di dalam naskah drama teatrer "Kapai-Kapai" karya Arifin C.Noer. suatu kekuatan wacana yang terkandung dalam naskah ini ialah masih kontekstual dalam situasi yang sedang agak sulit, dan kemiskinan yang mereduksi eksistensi manusia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertunjukan teater "KAPAI-KAPAI" mempunyai peranan seperti sumber pesan, isi yang terkandung, dan amanat yang ada di dalam alur ceriatanya.  Hal ini di lakukan agar pertunjukan mempunyai kesan untuk penonton. Peristiwa yang di sajikan teater berupa peristiwa yang pernah di alami penonton hanya perbedaanya adalah teater ini sudah di kemas menjadi suatu pertunjukan. 

Penelitian pada teater yang berjudul "KAPAI-KAPAI" karya Arifin C.Noer yang memusatkan pada tokoh utama Abu (laki-laki) di mana tokoh tersebut seperti merasakan pada tokoh utama yang mendalam, dalam teater tersebut hanya di perlihatkan tokoh utama perempuan yang selalu ingin hidup bahagia karena ingin memiliki cermin tipu daya. Selain itu Abu juga memiliki sifat kemiskinan material,moral dan spiritual. 

Dan banyak yang mengungkapkan bahwa cermin tipu daya tersebut bisa dibeli. Dan pada akhirnya pada tokoh Abu menemukan cermin tipu dayanya yang selama ini ia cari-cari dan selalu dia idamkan didalam kehidupannya ,namun sayangnya ternyata cermin tipu daya adalah waktu yang dimana Abu menemui ajalnya sendiri.

  • Tema
  • Pada analisis teater "KAPAI-KAPAI" karya Arifin C.Noer,pada temanya yang menceritakan tentang tokoh Abu yang selalu mencari cermin tipu daya yang ia idamkan di dalam hidupnya hingga ia mempercayainya bahwa hal tersebut adalah kebahagiaan abadi. Dan Abu selalu berfikir bahwa hal dan kegiatan apapun yang ia lakukan adalah tidak menghasilkan apapun dan rutinitas pengabdian pada majikannya merupakah aktivitas yang sangat sia-sia sehingga ia menjalani hari-harinya dengan kebebasan. Abu yang selalu menyampaikan wacana melalui persoalan hidupnya yaitu kemiskinan dalam segala aspek yang menjeratnya.

 

  • Tokoh
  • Pemain Dalam Teater "KAPAI-KAPAI" karya Arifin C.Noer
  • Emak = seorang tokoh yang secara harfiah adalah sosok perempuan tua yang direkonstruksi menjadi sosok laki-laki paruh baya berjiwa muda.
  • Abu = Tokoh Abu yang memiliki kekuatan yang ada didalam tubuhnya sehingga Abu tampak menerawang dan demi perlahan gestutnya yang menggeliat, dan menunjukan bahwa Abu semnampakan sosok seorang laki-laki yang amat sangat berjuang melepaskan belenggu yang melekat pada tubuhnya ke lantai.
  • Alur/plot Dalam Teater "KAPAI-KAPAI"   
  • Alur yang biasa dikenal dengan plot merupakan suatu jalannya cerita dan rangkaian peristiwa yang di dasarkan oleh waktu dan hubungan sebab akibat dari tokohnya. Sebuah alur cerita juga harus menggambarkan jalan ceritanya dari awal mulainya pertunjukan  sehingga penyelesaian cerita dalam pertunjukan teater tersebut. Dalam alur dari teater "KAPAI-KAPAI" Karya Arifin C.Noer menceritakan tentang tokoh Abu yang dipergerakan oleh pergulatan konflik batin pada tokoh Abu tersebut. Dan dalam relasi dengan tokoh lainnya adalah elemen disekitarnta yang menjadi bahan untuk fokusnya pada jalannya alur penceritaan pertunjukan teater tersebut.
  • Musik 
  • Pada analisis terhadap teater "KAPAI-KAPAI" karya Arifin C.Noer ini menggambarkan musik yang suram dan lirik serta ketukan yang menggema selama pertunjukan. Musiknya yang agak besar sehingga memberi semangat untuk tokoh Abu, tapi memberikan sentuhan kepada teater yang di pertunjukan untuk menggambarkan seorang tokoh Abu yang sedang berjuang untuk keluar dari kemiskinan yang melanda hidupnya.
  • Tata Busana
  • Pada analisis pertunjukan teater "KAPAI-KAPAI" karya Arifin C.Noer , busana yang di gunakan oleh tokoh Abu sangat sederhana dan hanya mengunakan kaos polos berwarna putih dan celana panjang batik sedangkan rambutnya yang kelihatan sudah banayak yang berwarna putih. Busananya mewakili perasaan sang tokoh utama dalan teater ini yang sedang berjuang keluar dari zona kemiskinan
  • Lighting 
  • Analisis lighting dalam sebuah seni pertunjukan teater "KAPAI-KAPAI" Karya Arifin C.Noer adalah menggunakan lighting dan tata cahaya yang lebih menyorot terhadap sang tokoh utama Abu dan majikannya dan dalam penyesuaian cahayanya yang agak tidak terlalu terang dan terkesan memiliki cahaya gelap pun masih terlihat lalu di belakang tokoh utama ada sebuah siluet antara tokoh laki-laki,perempuan dan majikan.

KESIMPULAN 

  • Berdasarkan penelitian analisis pendekatan ekspresif pada pertunjukan " KAPAI-KAPAI" karya Arifin C.Noer pengarang menggambarkan segi psikologis, mental, tidak adanya keadilan dalam cerita tersebut. Dari pertunjukan teater tersebut memperlihatkan seorang tokoh utama laki-laki, yaitu Abu yang digambarkan sebagai tokoh yang layaknya sebagai mesin yang tidak memiliki hak kuasa berkehendak. Dan kehidupan nyayang miskin yang digambarkan dengan suati peristsiwa pembunuhan bayi-bayi, dan Abu yang yang semakin tua mendapatkan penyiksaan yang amat kelam dilakukan oleh oranglain. Dan Abu yang berjuang untuk mencari cermin tipu daya sehingga tidak mendapatkan sepeserpun hak pensiun dari tempat ia bekerja.

REFRENSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun