Mohon tunggu...
firda nur aena 18
firda nur aena 18 Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsera Angkatan 2024

Hobi saya fotoin makanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teori Komunikasi Organisasi dalam tradisi sibernetica

18 Juni 2025   12:31 Diperbarui: 18 Juni 2025   12:31 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa  yang dimaksud  tradisi sibernetika dalam komunikasi organisasi?. Nah disini penjelasan nya! 

Tradisi sibernetika dalam teori komunikasi organisasi berangkat dari konsep dasar bahwa organisasi adalah sebuah sistem terbuka yang kompleks dan dinamis, yang terus-menerus berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Istilah "sibernetika" sendiri berasal dari bahasa Yunani, (kybernetes) yang berarti pengemudi atau pilot dan secara umum merujuk pada ilmu yang mempelajari mekanisme kontrol dan komunikasi dalam sistem hidup maupun buatan. Dalam konteks organisasi, sibernetika menekankan bagaimana komunikasi berperan sebagai proses utama dalam mengendalikan dan mengatur fungsi organisasi agar dapat beradaptasi dan bertahan dalam lingkungan yang berubah.

Dalam tradisi sibernetika, komunikasi organisasi tidak hanya dipandang sebagai transfer pesan atau informasi dari satu individu ke individu lain, melainkan sebagai proses pengendalian dan umpan balik (feedback) yang memungkinkan organisasi mengoreksi diri dan menyesuaikan langkahnya sesuai dengan kondisi yang ada. Komunikasi berfungsi sebagai mekanisme kontrol yang menjaga keseimbangan dan kestabilan organisasi melalui siklus informasi yang terus menerus.

Konsep umpan balik merupakan salah satu prinsip utama dalam tradisi ini. Umpan balik adalah proses dimana organisasi menerima informasi mengenai hasil dari tindakannya (output), kemudian membandingkannya dengan tujuan atau standar yang telah ditetapkan. Jika terdapat perbedaan atau penyimpangan, organisasi melakukan penyesuaian untuk memperbaiki proses dan hasil yang diinginkan. Misalnya, sebuah perusahaan yang menargetkan peningkatan penjualan akan menerima laporan penjualan sebagai umpan balik. Jika hasilnya belum sesuai target, perusahaan akan mengubah strategi pemasaran atau operasionalnya untuk mencapai tujuan tersebut.

Organisasi juga dipandang sebagai sistem informasi yang terbuka. Artinya, organisasi menerima berbagai input dari lingkungan luar, seperti perubahan pasar, teknologi, regulasi, dan kebutuhan pelanggan, lalu memproses informasi tersebut untuk menghasilkan output yang akan mempengaruhi lingkungan kembali. Interaksi yang terus-menerus antara organisasi dan lingkungannya ini memerlukan komunikasi yang efektif dan efisien agar organisasi tetap relevan dan mampu bertahan dalam kondisi yang penuh ketidakpastian.

Dalam praktiknya, teknologi komunikasi modern telah memperkuat relevansi teori sibernetika. Sistem informasi berbasis komputer, jaringan komunikasi, dan perangkat digital memungkinkan aliran informasi yang cepat, tepat, dan berkesinambungan. Hal ini mempermudah organisasi dalam mengumpulkan data, menganalisis situasi, dan mengambil keputusan secara real-time. Dengan demikian, komunikasi sibernetika dalam organisasi tidak hanya membantu pengendalian internal, tetapi juga memperkuat kemampuan organisasi dalam menghadapi dinamika eksternal.

Lebih jauh lagi, teori komunikasi organisasi dalam tradisi sibernetika juga memperhatikan bagaimana pola komunikasi internal, seperti aliran informasi antar departemen, saluran komunikasi formal dan informal, serta pengelolaan konflik, berperan dalam menjaga agar sistem organisasi tetap berjalan optimal. Proses komunikasi yang baik memfasilitasi koordinasi, kolaborasi, dan pengambilan keputusan kolektif yang lebih efektif.

Secara keseluruhan, tradisi sibernetika dalam komunikasi organisasi mengajarkan bahwa organisasi adalah sistem yang harus mampu mengelola komunikasi dan informasi sebagai mekanisme kontrol utama untuk mencapai tujuan, beradaptasi dengan perubahan, dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip sibernetika, organisasi dapat lebih responsif, fleksibel, dan tangguh dalam menghadapi tantangan lingkungan yang terus berubah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun