Mohon tunggu...
Firda Afkarina
Firda Afkarina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Menulis bukan untuk terkenal tapi lebih kepada keabadian Dalam konten ini saya berfokus pada penulisan berita, artikel ringan, hingga tips dan trick yang dikemas secara singkat dan mudah dipahami

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Empat Tahun Penuh Drama

10 Februari 2024   15:55 Diperbarui: 10 Februari 2024   22:21 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Jika ditanya, masalah apa yang biasa sering dilanda, jawabannya banyak. Sulit dijelaskan satu persatu. Mulai dari permasalah keluarga, pertemanan, percintaan, hingga ekonomi keluarga. 

Semua seolah menjadi satu kesatuan yang utuh dalam kehidupan, sulit dihindari mangkanya kita harus siap menghadapi. 

Sejak menginjakkan kaki di bumi Gayatri aku percaya prinsip bahwa "Siapa yang berjuang, dia yang akan mendapatkan". 

Tetapi manusia sering lupa, perjuangan kita tidak seberapa tetapi mintanya luar biasa.

Hampir setiap hari aku dihantui dengan kata "BERJUANG" yang berkedok kata "SEMANGAT". Sampai aku muak mendengar kata tersebut. Seolah penuh di telinga ini. 

Saking dari muaknya aku tidak ingin lagi mendengarnya dari ucapan temanku. 

Tdak dapat dipungkiri, mahasiswa akhir rawan dengan kata "STRES & MUMET". Setiap hari harus dipaksa membuka laptop yang kadang kita sendiri tidak tahu untuk menulis apa.

Kalian bayangkan saja, duduk dihadapan laptop selama berjam-jam dan tidak mendapatkan hasil apa-apa. Mengulang-ulang kalimat di skripsi nyatanya bikin kita bingung sendiri. Akhirnya menutup laptop dengan perasaan sia-sia menjadi kebiasaanya.

Ada yang mengatakan bahwa " bukalah laptop, dan tulislah kalimat minimal satu paragraf setiap hari lebih bermanfaat daripada tidak ada menulis".

Lantas yang menjadi pertanyaan, bagaimana jika menulis tetapi kita tidak tahu arah ujungnya dan pada akhirnya kita menghapusnya.  Sungguh kata yang membuat diri kita capek lahir batin.

Nmaun, setelah perjuangan ku menuntaskan skripsi ini berakhir aku baru sadar bahwa moment seperti inilah yang nanti aku rindukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun