Mohon tunggu...
Firasat Nikmatullah
Firasat Nikmatullah Mohon Tunggu... Pendatang Baru

Aku adalah apa yang kamu pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Jika Indonesia Lolos Piala Dunia, Aku Akan Kritik Admin Kompasiana

8 Oktober 2025   17:08 Diperbarui: 9 Oktober 2025   14:25 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter Indonesia saat menyaksikan babak kualifikasi piala dunia 2026. (Kompas.com/Adil Nursalam)

"Tulisan yang Gak Pernah Diangkat Tapi Harusnya Dibaca."

Isinya: kritik, fakta, luka, dan realita.

Bukan puisi cinta dari orang yang baru putus dua hari. Bukan tips parenting dari orang yang belum punya anak. Bukan motivasi generik yang isinya "semangat ya walau hidupmu kayak charger nyangkut di pintu."

Gue akan kirim ulang semua artikel yang pernah gue tulis tapi gak pernah diangkat. Gue akan bikin versi tanpa sensor, versi tanpa ampun, versi monolog spiritual. Gue akan bikin tulisan yang bisa bikin admin Kompasiana ngerasa ditelanjangin sambil disuruh baca.

Karena kalau Indonesia bisa nembus FIFA, masa tulisan yang ngebongkar sistem gak bisa nembus Kompasiana?

Karena kalau bola bisa bikin orang bersatu, masa kritik gak bisa bikin sistem malu? Karena kalau jersey bisa jadi simbol nasionalisme, masa satire gak bisa jadi alat pembebasan?

Gue capek, bro. Bukan karena nulis. Tapi karena harus ngeliat rakyat dikasih piring gratis yang isinya racun. Karena harus ngeliat bocah-bocah masuk IGD demi program yang katanya "bergizi."

Karena harus ngeliat pejabat pemerintah senyum depan kamera sambil jenguk korban, padahal di belakang mereka ngitung berapa miliar dari satu piring makanan.

Sekali lagi. Gue nulis bukan buat viral. Gue nulis buat ngebongkar. Gue nulis kayak orang sahur sendirian sambil mikir:

"Kenapa negara ini lebih jago bikin klarifikasi daripada bikin sistem?"

Gue nulis kayak orang yang udah gak bisa nangis. Karena air mata udah diganti sama satire. Karena luka udah diganti sama analogi. Karena doa udah diganti sama artikel yang gak pernah diangkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun