Soal bikin anak muda bisa investasi tanpa harus jadi crazy rich dulu. Pegadaian hadir bukan sebagai penyelamat, tapi sebagai pengingat:
Bahwa harapan itu bisa ditabung.
Bahwa masa depan itu bisa dirancang, bukan ditunggu. Bahwa emas itu bukan cuma benda, tapi simbol: Â
Simbol bahwa warga kecil pun punya hak untuk besar.
Dan ini bukan cuma kata-kata. Pegadaian mencatat laba bersih Rp3,58 triliun di semester pertama 2025-naik 23,1 persen dari tahun lalu.
Bukan karena eksploitasi, tapi karena kepercayaan rakyat. Asetnya tumbuh jadi Rp121,1 triliun-naik 29,3 persen YoY. Artinya, makin banyak warga yang percaya:
Pegadaian bukan cuma tempat gadai, tapi tempat strategi.
Outstanding loan-nya tembus Rp101,5 triliun-naik 31,8 persen. Tapi rasio kredit bermasalahnya justru turun ke 0,77 persen. Warga makin disiplin, sistem makin sehat. Karena kalau diberi ruang dan alat, rakyat bisa cerdas.
Dan lewat Bank Emas yang baru diluncurkan Februari lalu, Pegadaian udah kelola 1,28 ton Deposito Emas sampai Juli. Bukan cuma simpanan, tapi bukti bahwa warga Indonesia nggak cuma bisa belanja, tapi juga bisa berinvestasi.
Dengan lebih dari 4.000 outlet dan 240.000 agen di seluruh Indonesia, Pegadaian bukan cuma hadir di kota besar. Tapi juga di kampung, di pasar, di warung kopi tempat harapan sering dituang bareng teh manis.
Kalau ditanya, "Apa kontribusi Pegadaian dalam membangun negeri?" Jawabanku sederhana:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!