Mohon tunggu...
Fiqran Fahmi Al Ghyfari
Fiqran Fahmi Al Ghyfari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Covid-19, Harus Jadi Kebiasaan Masyarakat

26 Juli 2020   07:48 Diperbarui: 3 Agustus 2020   11:50 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Fiqran Fahmi Al Ghyfari (26/7/2020)

Pemberlakuan kebijakan Social Distancing tentunya menuai pro dan kontra oleh masyarakat, hal ini disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari kesiapan Pemerintah dalam menjalankan kebijakan ini, maupun pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 itu sendiri. 

Kebijakan yang sama juga diambil oleh pemerintah Korea Selatan dalam menangani Covid-19 di negaranya, kebijakan ini terbukti efektif karena kesadaran masyarakat akan virus ini cukup tinggi dan masyarakatnya sangat disiplin dalam menjalankan kebijakan ini serta dukungan pemerintah sangat nyata terhadap masyarakatnya. 

Di Indonesia sendiri, kebijakan ini masih kurang efektif karena terbukti masih banyaknya masyarakat yang berkumpul, bergerombol, nongkrong-nongkrong di cafe, bahkan kalau kita perhatikan lalu lintas jalanan pun masih terpantau ramai.

Kurangnya informasi atau pengetahuan yang didapatkan oleh masyarakat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan masalah-masalah baru justru bermunculan. 

Seperti contoh permasalahan penolakan jenazah Covid-19 di salah satu wilayah di Indonesia, masyarakat di sana menolak petugas Covid-19 untuk memakamkan jenazah tersebut di wilayah mereka, mereka takut bahwa virus yang ada dalam jenazah tersebut akan menyebar di wilayah tersebut, hal ini menimbulkan permasalahan kemanusiaan yang terjadi. Hal tersebut disebabkan oleh minimnya informasi yang didapatkan oleh masyarakat tersebut.

Menurut WHO, jika seseorang meninggal karena terinfeksi Covid-19, paru-paru dan organ tubuh lainnya masih mungkin mengandung virus hidup. Virus Corona pada manusia dapat tetap menular di permukaan hingga sembilan hari. 

Virus Corona dapat bertahan di beberapa permukaan benda seperti kayu, alumunium, kain, dan benda lainnya. Namun, apabila protokol penanganan jenazah pasien Covid-19 dilakukan dengan baik dan benar, jenazah tersebut tidak akan menularkan virus kepada orang yang masih hidup. 

Di Indonesia, Gugus Tugas Covid-19 telah membuat pedoman pemulasaran (merawat/mengurus) pasien Covid-19 yang meninggal, jadi dapat dipastikan bahwa jenazah yang telah melewati langkah-langkah dalam pedoman itu akan aman untuk dimakamkan dan tidak akan menyebarkan virus itu. Perlu adanya edukasi informasi kepada masyarakat agar tidak terjadi lagi penolakan jenazah di Indonesia.

Penyebaran Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih berkembang cukup pesat. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan wajib memakai masker saat keluar rumah, hal ini untuk mencegah penularan Virus Covid-19. 

Penggunaan masker sangat dianjurkan untuk mengantisipasi penyebaran saat berada di luar rumah, karena banyak sekali kasus penderita Covid-19 tanpa gejala, sehingga sulit sekali mengidentifikasi secara kasat mata penderita Covid-19. 

Masker yang dianjurkan adalah masker kain dengan tiga lapisan, karena masker bedah hanya diperuntukkan bagi petugas medis, imbas dari langkanya masker bedah. Penggunaan masker sebaiknya diganti selama 4 jam sekali, kemudian dicuci dengan sabun. Menurut penelitian masker kain hanya efektif menangkal Virus Corona sebesar 70%, maka dari itu jaga jarak minimal 1-2 meter harus tetap dilakukan.

Menghadapi permasalahan Covid-19 ini, masyarakat harus banyak-banyak menerima informasi dari berbagai sumber, sumber yang diterima juga harus valid. Maka dari itu masyarakat perlu meningkatkan daya serap terhadap informasi yang beredar, tidak mudah percaya terhadap suatu informasi, cross check informasi yang didapat, saring sebelum sharing suatu informasi. 

Hal tersebut akan memberikan pengaruh terhadap penerimaan informasi yang didapatkan oleh masyarakat, dan meminimalisir kesalahan informasi yang diterima, sehingga seminimal mungkin akan muncul masalah-masalah seperti contoh di atas. Masalah pada aspek psikologis juga sebisa mungkin dapat dikurangi seperti perasaan tertekan, stres, dan cemas di kalangan masyarakat karena mendapat informasi yang tidak benar.

Masyarakat dapat merasakan tekanan, stres, dan cemas dengan adanya pemberitaan mengenai meningkatnya jumlah penderita positif Covid-19. Pemberitaan yang simpang siur atau kurang tepat, dapat memicu stres, sehingga itu menyebabkan sistem imun menurun dan rentan tertular Covid-19. 

Maka dari itu, mulai sekarang beritakanlah atau sebarkanlah informasi yang positif tentang masyarakat, baik itu berita kesembuhan maupun sisi lain dari masalah ini, dengan itu maka sisi psikologis manusia akan menimbulkan pikiran positif dan memberikan pikiran jernih kepada masyarakat, sehingga dapat mengikuti intruksi Pemerintah dengan baik. 

Penurunan kasus Covid-19 diharapkan dapat turun dengan sistem imun manusia yang baik karena mendapat informasi positif, dengan tetap menjalankan instruksi pemerintah yaitu Social Distancing dan melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun