Saya: siapa? di sekolah mana? (*masih berhusnudzon, siapa tau salah satu murid ibu saya. Tapi saya sengaja nanya di sekolah mana karena saat itu ibu saya baru pindah tempat mengajar. Kalau dia benar mengatakan salah satu sekolah dimana tempat ibu saya pernah mengajar maka bisa jadi ini benar)
Penipu: ini ibu apa namanya? itu anak ibu yang... (bukannya menjawab pertanyaan saya, mereka malah mengejar informasi dari panggilan ini)
Saya: ibu tidak ada dirumah
Penipu: ini siapa nya? ibu nya mana?
Saya: ibu lagi ngajar, ini anaknya.
Penipu: itu saudara kamu jatuh.. siapa itu namanya..?
aku: saudara saya kuliah. (*mulai mikir, karena saya hanya dua bersaudara.. saya yang masih sekolah, dan kakak saya sudah kuliah)
Penipu: nah itu yang kuliah jatuh (masih dengan suara cemas tidak ketara, entah karena masih mencoba menipu atau karena dia tidak bisa konsisten dengan info tipuan sebelumnya. Yang sebelumnya bilang -sekolah- dan sekarang dengan mudahnya bilang yang -kuliah-)
Saya: Â saudara saya lagi dirumah.. (nahan ketawa, mengingat saudara saya yang masih anteng di kamarnya dan belum ada kemana-mana seharian. Emangnya jatuh dari tempat tidur?)
Penipu: (. . . . . .) .____.' *terdiam sejenak.. tut tut tut -> telpon ditutup..
Hahahahaha.. penipuan failed!