Presentasi di kelas jadi beban mental. Bukan cuma soal gugup, tapi juga karena kebiasaan konsumsi konten serba instan bikin otak kurang terlatih mikir dan bicara runtut. Lucunya, saat dikritik guru, malah baper dan balas dengan kata-kata kasar. Peneliti University of Michigan (2021) bilang, terlalu sering main media sosial bisa nurunin empati dan bikin nggak tahan dikritik.
5. Serba Copas, Anti Proses
Zaman sekarang, ngerjain tugas itu bukan mikir, tapi copas. ChatGPT jadi solusi utama. UNESCO (2023) mencatat penurunan signifikan dalam kemampuan berpikir kritis pelajar karena kebiasaan mengandalkan teknologi tanpa refleksi pribadi.
6. Hidup untuk Tren
Setiap hari isinya cuma bahas tren TikTok: dance viral, sound lucu, parodi. Isi kepala lebih hafal lirik sound TikTok daripada rumus matematika. Tugas sekolah keteteran karena perhatian habis untuk scroll, bukan sekolah.
7. Konsumtif Akibat FYP
Istilah "keracunan TikTok" udah jadi fenomena. Banyak remaja beli barang karena viral, bukan karena butuh. McKinsey (2022) bilang Gen Z jadi makin impulsif gara-gara media sosial, terutama TikTok.
Dari Kacamata Psikologi Perkembangan: Otak yang Terlalu Dimanjakan
Jean Piaget dalam teorinya bilang, usia remaja seharusnya udah masuk tahap berpikir abstrak dan logis. Tapi nyatanya, banyak yang justru mundur. Karena terlalu sering terpapar konten instan, otak mereka nggak terlatih buat delayed gratification alias menunda kepuasan. Akibatnya? Stagnan. Mereka terbiasa dapet reward instan (likes, views, hiburan) tanpa perlu mikir atau usaha lebih.
Neurosains Bicara: TikTok = Mesin Dopamin
TikTok itu mesin dopamin berjalan. Setiap swipe kasih kejutan baru. Mirip kayak pola otak waktu kecanduan judi atau junk food. Profesor Anna Lembke (Stanford) dalam Dopamine Nation bilang. Otak butuh keseimbangan antara rasa senang dan tantangan. Tapi kalau tiap hari disuapin hiburan instan, ambang kenikmatan kita naik. Baca buku jadi ngebosenin. Diskusi jadi berat. Tugas sekolah? Ya... nyari jalan pintas aja. Efek Jangka Panjang. Literasi Emosional & Kognitif Menurun