Mohon tunggu...
Fiqih Akhdiyatu Salam
Fiqih Akhdiyatu Salam Mohon Tunggu... Writer

Nama: Fiqih Akhdiyatu Salam. Latar Pendidikan. Sarjana Ilmu Komunikasi, Jurusan Public Relations, dan Magister Ilmu Komunikasi, Jurusan Corporate Communication. Sebagai penulis, saya memiliki minat yang kuat dalam berbagi ilmu pengetahuan melalui tulisan. Saya telah menulis berbagai tulisan diberbagai media, seputar Ilmu Parenting, Media Massa, Politik, Propaganda, dan Komunikasi yang efektif di kehidupan sehari-hari. Saya ingin berbagi ilmu pengetahuan yang saya miliki dengan masyarakat luas, dan menuliskan yang belum banyak ditulis di platform media lainnya, serta memberikan perspektif berbeda dari yang lain. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi saya melalui fiqihucil24@gmail.com] atau IG Fiqihakhdiyatusalam

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Dampak Menonton TV Fantasi pada Fungsi Eksekutif Anak

2 Maret 2025   22:38 Diperbarui: 2 Maret 2025   22:38 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak nonton tv. Sumber foto hello sehat.

Sebagai orang tua, kita sering kali membiarkan anak-anak menonton televisi (TV) sebagai bagian dari rutinitas harian mereka. Namun, tahukah Anda bahwa jenis acara TV yang ditonton anak-anak dapat memengaruhi fungsi eksekutif (EF) mereka? Fungsi eksekutif adalah sekumpulan keterampilan kognitif yang mendukung pengaturan diri, termasuk memori kerja, fleksibilitas, dan kontrol inhibisi. Keterampilan ini sangat penting untuk kesuksesan anak di sekolah dan kehidupan sehari-hari.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lillard dan rekan-rekannya (2015) mengungkapkan bahwa menonton acara TV yang penuh dengan konten fantasi dapat berdampak negatif pada fungsi eksekutif anak-anak. Penelitian ini terdiri dari tiga studi yang mengeksplorasi dampak jangka pendek menonton TV pada EF anak-anak prasekolah.

Studi 1: Dampak Acara TV Fantasi dan Cepat pada EF Anak.

Studi pertama melibatkan 160 anak berusia 4 dan 6 tahun. Anak-anak diminta menonton acara TV fantasi dan cepat seperti SpongeBob SquarePants dan FanBoy and ChumChum, atau acara TV yang lambat dan realistis seperti Arthur, atau bermain dengan mainan. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang menonton acara TV fantasi dan cepat memiliki skor EF yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang menonton acara TV lambat atau bermain.

Studi 2: Dampak Acara TV Edukatif Fantasi pada EF Anak.

Studi kedua melibatkan 60 anak berusia 4 tahun. Anak-anak diminta menonton acara TV edukatif fantasi seperti Martha Speaks, acara TV fantasi cepat seperti SpongeBob, atau membaca buku yang berisi cerita yang sama dengan acara TV tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa menonton acara TV edukatif fantasi juga berdampak negatif pada EF anak, sama seperti menonton acara TV fantasi cepat.

Studi 3: Mengurai Pengaruh Kecepatan dan Konten Fantasi pada EF Anak.

Studi ketiga melibatkan 80 anak berusia 4 tahun. Anak-anak diminta menonton empat jenis acara TV yang berbeda: cepat dan fantasi (SpongeBob), cepat dan realistis (Phineas and Ferb), lambat dan fantasi (Little Einsteins), serta lambat dan realistis (Little Bill). Hasilnya menunjukkan bahwa konten fantasi, bukan kecepatan acara TV, yang menyebabkan penurunan EF anak. Anak-anak yang menonton acara TV fantasi, baik cepat maupun lambat, memiliki skor EF yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang menonton acara TV realistis.

Mengapa Konten Fantasi Berdampak Negatif pada EF Anak?

Menurut penelitian ini, acara TV fantasi dapat membanjiri sistem pemrosesan informasi anak. Acara TV fantasi sering kali menampilkan peristiwa yang tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata, seperti karakter yang bisa terbang atau benda yang berubah bentuk secara ajaib. Peristiwa-peristiwa ini membutuhkan lebih banyak sumber daya kognitif untuk diproses, sehingga dapat menguras kemampuan anak untuk mengerjakan tugas-tugas yang membutuhkan fungsi eksekutif setelah menonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun