Dania membersihkan pakaiannya setelah pelayan cafe menumpahkan cairan hitam pekat, mungkin kopi. "Maaf nona, kami akan mengganti seluruh kerugiannya," kata pelayan tersebut.
"Oh.. tak mengapa, mungkin pakaian ini tak lagi kukenakan nanti," ucap Dania.
"Anda sedang menunggu siapa nona, kurasa sudah satu jam anda duduk disini,"
"Hanya seorang teman..."
Wine putih di meja bundar hanya berkurang sedikit. Tapi dalam gelas kaca, wine hampir saja penuh lantaran es yang telah mencair.
"Boleh aku sarankan agar anda segera meminum wine di gelas. Jika tidak, nanti meja bundar ini akan basah karena tumpahan wine," kata pelayan itu.
Dania langsung meneguk wine itu hingga menyisakan es petak yang sudah kecil. Bibirnya mengecap-ngecap dan matanya agak lebih lama terpejam dari kedipan biasanya.
Pelayan itu pun kembali pada pekerjaan dan memikir aneh tentang wanita itu. Ia bernama Guero, hari itu kerja pertamanya sebagai pelayan. Kebetulan, Steve sedang berhalangan hadir, ada urusan keluarga. Guero sendiri.
Di Cafe hanya ada wanita itu dan Guero. Sudah dua jam, wanita itu masih duduk sendiri. Guero sibuk membersihkan gelas-gelas kaca. Yang berbeda adalah botol wine wanita itu yang hampir habis.
"Bolehkah aku meminta sebotol wine lagi," wanita itu memecah kesunyian.
"Baik nona."