Mohon tunggu...
Perempuan Sasak
Perempuan Sasak Mohon Tunggu... Guru - Perempuan Sasak

Perempuan Sasak, Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Inilah Wajah Kita Saat Ini

3 Februari 2015   03:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422882660508811527

[caption id="attachment_349119" align="aligncenter" width="300" caption="Separuhnya kita, lalu..."][/caption]

Kita selalu meyakinkan diri bawa kita dalam keadaan utuh

Disaat kita menjelma separuh

Kita tak pernah benar-benar mengaku kalah

Sampai kita mengerti sudah waktunya untuk pasrah

Kita tak pernah merasa kehilangan

Sebelum kita mendapati kenyataan , bahwa kita benar-benar dicampakkan

Kita tak pernah merasa egois

Disaat kita mengira bahwa semau hal yang kita maksud, logis

Kita berlagak sok pahlawan

Ketika kita justru dalam keadaan terhimpit beban

Dan lagi-lagi kita merasa pantas menghakimi

Ketika semuanya belum tentu pasti

Apalah artinya kita, jika keutuhan dari apa yang benar-benar kita miliki

Separuhnya tertinggal dalam diri orang lain

Apakah lantas kita akan menjadi duri yang walaupun kering akan tetap menusuk?

Ataukah kita akan menjadi bunga yang sementara harum lalu terkulai diremas waktu?

Dan lagi-lagi kita

Mawar merah berduri yang sementara harum

Namun durinya kekal

Menusuk, dalam ingatan semua orang

sumber Foto : http://instagram.com/tv_soul


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun