Hingga ocehan para tetangga,
Membikin resah Kepala Desa,
Â
Tapi, ah sudahlah...
Tak perlu kubahas bahasamu itu.
Kini terpaksa kau musti kutata,
Supaya cepat laku dan memiliki harga.
Meski tanpa setabur pengecualian dan perbandingan,
Pantang belas kasih didamba.
Hati hilang berkali-kali sekian,
Dikau merdeka sejak kematian.
***
Cirebon, 06 Agustus 2019
Fingga Almatin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!