BPJS Ketenagakerjaan Tangsel: Meningkatkan Perlindungan Sosial Yang Makin Merata

Tangerang Selatan terus memperkuat perlindungan sosial bagi pekerja di wilayahnya melalui program BPJS Ketenagakerjaan. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan BPJS Ketenagakerjaan semakin erat, terlihat dari jumlah peserta aktif yang mencapai 333.716 orang dari sekitar 754.223 pekerja hingga akhir 2024. Artinya, lebih dari 44% pekerja di kota ini kini telah mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Upaya ini tidak sekadar memperluas cakupan kepesertaan, tetapi juga diiringi dengan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan di seluruh kecamatan. Perangkat desa, RT/RW, serta kader kecamatan turut dilibatkan untuk menyebarluaskan pemahaman tentang pentingnya perlindungan sosial bagi pekerja. Pemerintah daerah juga gencar mendorong program khusus, seperti bantuan BPJS Ketenagakerjaan bagi guru TPA/TPQ, sehingga pekerja rentan dan non-formal semakin mendapat perlindungan.

Manfaat yang dirasakan oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan di Tangerang Selatan pun sangat nyata. Hingga saat ini, klaim yang telah dibayarkan meliputi Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 10.400 klaim dengan nilai total Rp519,9 miliar, Jaminan Kematian (JKM) 1.179 klaim senilai Rp22,9 miliar, Jaminan Pensiun (JP) 11.814 klaim senilai Rp19,1 miliar, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 2.937 klaim senilai Rp33,7 miliar, serta Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) 3.041 klaim senilai Rp4,9 miliar. Angka-angka ini menjadi bukti nyata bahwa perlindungan sosial sangat dibutuhkan untuk memberikan rasa aman dan kesejahteraan bagi pekerja.

Dengan terus meningkatkan sinergi dan edukasi, diharapkan BPJS Ketenagakerjaan di Tangerang Selatan mampu menjangkau seluruh pekerja, termasuk yang belum terdaftar. Target utamanya adalah universal coverage, sehingga setiap pekerja di Tangerang Selatan dapat bekerja tanpa khawatir terhadap risiko sosial dan ekonomi yang mungkin dihadapi di masa depan.