Mohon tunggu...
Fila Ferdinan Gosalino
Fila Ferdinan Gosalino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Tie Dye di Lingkungan SDN Jatimulyo 1 oleh PMM Kelompok 138

25 Agustus 2023   23:55 Diperbarui: 25 Agustus 2023   23:56 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamis (24/8/2023), Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di SD Negeri Jatimulyo 1 Jalan Pisang Kipas No. 36, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan pendampingan ini merupakan kegiatan di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang. Dosen Pembimbing (DPL) kita yaitu, Bapak Luqman Dzul Hilmi, SE., MBA.

Disini kami terdiri dari 5 anggota yaitu, Fila Ferdinan Gosalino sebagai ketua pelaksana, Dwi Afifatus Shofiah (Humas), Roro Bilkis Nurusifa (Sekretaris), Intan Putri Amelia (Bendahara), Akbar Tiufan Maulana (PDD). Kegiatan ini dapat menjadikan pembelajaran dan pengalaman yang berharga dan mengasyikkan. Sebelum memulai proses pembuatan tie dye, penting bagi siswa-siswi memahami apa itu Teknik tie dye.

Tie dye dimana teknik pewarnaan kain yang terbilang unik dan kreatif, dengan pembuatan yang dibilang mudah dengan cara mengikat, menjepit, atau melipat kain sebelum diberi warna. Teknik ini bukan hanya menciptakan hasil akhir yang indah, namun juga memberikan ruang ekspresi artistik kepada pembuatnya. Penerapan Teknik ini dalam aktivitas sekolah, seperti yang dilakukan oleh siswa-siswi SDN Jatimulyo 1 dengan bimbingan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

Kegiatan ini memerlukan persiapan bahan dan peralatan, seperti kaos putih polos, karet gelang, pewarna tekstil, dan botol plastik. Cara pembuatannya yang pertama yaitu membuat pola pada kaos sesuai dengan pola yang diinginkan. Kemudian kaos diikat dengan benar menggunakan karet gelang sesuai pola tadi yang dibuat. Setelah itu siswa-siswi dapat memulai tahap pewarnaan. Pewarna tekstil yang sudah diencerkan dengan air dapat diaplikasikan ke kaos dengan berbagai warna sesuai keinginan.

Dokumentasi Asli
Dokumentasi Asli

Setelah pewarna diaplikasikan, kaos perlu dibiarkan selama beberapa jam untuk memastikan pewarna meresap dengan baik ke serat kain. Dengan cara dijemur atau diangin-anginkan hingga kering. Saat Kaos sudah kering dan siap dipakai, siswa-siswi dapat melihat hasil akhir usaha kreatif mereka. Setiap kaos memiliki pola dan warna yang berbeda-beda, menciptakan karya unik yang mencerminkan kepribadian masing-masing.

Adapun manfaat tie dye untuk siswa-siswi yaitu sebagai sarana pengembangan kreativitas mereka dengan memilih pola, warna, dan Teknik ikat yang berbeda. Sebagai pengembangan keterampilan tangan, proses ikat dan pewarnaan dapat mengembangkan  keterampilan motorik halus mereka serta ketelitian dalam melaksanakan langkah-langkah teknis. Yang ketiga yaitu siswa-siswi akan merasa bangga dan memiliki rasa kepemilikan terhadap karya yang telah mereka buat sendiri.

Dengan diberikannya kesempatan oleh Kepala sekolah dan Guru – Guru, kita memaksimalkan kegiatan ini untuk mengajarkan kepada siswa siswi dan tak lupa partisipasi dan antusiasme dari siswa SD Negeri Jatimulyo 1 khususnya kelas 5. Dengan dilakukannya kegiatan ini kami berharap siswa dan siswi SD Negeri Jatimulyo 1 menjadi inovatif dan kreatif dalam pembuatan karya selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun