Mohon tunggu...
De Kils Difa
De Kils Difa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat

Berkarya Tiada BAtaS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Luka] Senyum Mematikan

11 November 2018   12:43 Diperbarui: 11 November 2018   13:29 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar:galanghistory.blogspot.com

Aku semakin termotivasi untuk berbuat aneh dan nekat. Hingga di perempatan, aku terobos lampu merah dan akhirnya....

Aku terbang dan terbanting-banting ke badan jalan yang ramai kendaraan. Becak yang dikemudikan Pak Aji tetanggaku, datang dari arah timur  dan hampir menghajar tubuhku yang sudah berada dalam posisi terlentang di jalan raya.

Aku masih sadar. Tapi aku terdiam. Tak kurasakan sakit pada tubuh, namun pikiran dan hatiku merasakan sakit yang luar biasa saat wajah itu kembali hadir di pelupuk mata, tersenyum bahagia dengan pemuda dan keluarga besarnya di gedung tempatnya mengakhiri masa pembelajaran.

Tubuhku diangkat. Aku masih terdiam tak bergerak. Tapi mulutku mengembang senyum saat pikiran melayang mengingat kembali pertemuan pertama kali dengannya beberapa tahun lalu.

saat aku diletakkan di dalam becak oleh Pak Aji. Pikiranku benar-benar melayang. Lirih kuucap: "Pak Aji, itu motornya selamatin, saya boleh minjem sama Teh Revi tetangga sebelah kos saya. Jangan sampai diambil orang, nanti dia ngga bisa pergi jalan-jalan lagi." Kedua mataku pun tertutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun