Mohon tunggu...
Fikrotus Saniyyah
Fikrotus Saniyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - fikrotussnyyh

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kedamaian Hati saat Beribadah

12 Januari 2023   10:25 Diperbarui: 12 Januari 2023   10:28 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

KEDAMAIAN HATI SAAT BERIBADAH

Hidup tentram dan bahagia adalah keinginan bagi setiap orang,tentram atau damai  dan bahagia lebih kepada kedamaian pikiran dan hati bukan tentang seberapa banyak materi yang bisa membuat hidup lebih bahagia. Sering kita mendengar hal hal kecil mengenai kehidupan ada orang yang miskin kadang hanya untuk makan saja kekurangan namun hidupnya bahagia, dan ada pula yang berpenghasilan puluhan juta bahkan miliaran perbulan namun hidupnya tidak bahagia.

Dalam melaksanakan ibadah sering terjadi kecemasan didalam diri kita sebagai manusia, kecemasan ini dapat disebabkan karena perasaan didalam diri manusia yang memiliki rasa berdosa dan merasa bersalah, menurut beberapa peneliti ini merupakan sesuatu  yang lebih baik dari pada tidak memiliki rasa bersalah.

Telah dijelaskan oleh seorang professor dari San Jose University yaitu Todd LeRoy Perreira yang melakukan studi mengenai pengelolahan emosiaonal dengan konsep "Mistisme Islam" dengan melakukan pendekatan "Meditasi", dimana dengan melakukan dzikir akan menjadikan penguatan secara signifikan kedalam jiwa dan membuat perubahan yang besar kepada emosional. Karena perlakuan yang salah atau keliru akan berpengaruh buruk terhadap kondisi mental atau emosional dari seseorang.

Terdapat penelitian dimana dijelaskan bahwa seseorang hamba yang merasa dijauhi oleh Tuhan-Nya dan memiliki permasalahan didalam dirinya mengenai agama dengan depresi yang dideritanya. Kesalahan akan terjadi jika mereka (manusia) memiliki rasa dan meyakini suatu dosa atau kekhilafan itu tidak dapat diampuni, dan ini terdapat permasalahan psychological distress. Ketenangan hati dapat dilakukan melalui hal hal positif dalam agama seperti tasawuf, berdzikir, bertaubat, bertawakkal, dan juga membaca Al Qur'an.

Dalam dzikir memiliki makna dan rasa keyakinan kepada Allah SWT. Apabla seseorang memiliki keyakinan atau keimanan didalam dirinya, maka keyakinan ini akan mengarahkan manusia kedalam hal hal yang positif. Penelitian dilakukan oleh Supradewi (2008) bahwa dzikir akan membuat hati menjadi tenang, damai, tentram, dan tidak mudah berubah dengan keadaan dan kondisi seperti sekarang, serta dapat menghilangkan efek negative serta dapat meningkatkan emosi positif seseorang.

Dzikir merupakan salah satu upaya permohonan taubat, taubat merupakan pembersihan hati dari segala dosa yang telah dilakukan. Salah satu bentuk dziikir adalah istighfar, kalimat istighfar ini diucapkan terus menerus dengan pengulangan, dimana kalimat istighfar ini menunjukkan penyesalah dan juga permohonan ampun kepada Allah SWT. Manusia atau hamba yang melakukan taubat nasuha harus mencakup beberapa unsur, diantaranya adalah :

  • Mencakup seluruh dosa sehingga tidak ada satupun dosa yang tertingal
  • Tekat yang stabil sehingga tidak ada keraguan didalam dirinya
  •  Melakukan sesuatu yang bisa merusak keikhlasan taubat

Sikap tawakkal akan menjadikan manfaat untuk hamba yang ingin mendapatkan kedaiamaian dalam beribadah, tawakkal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah dan menyerahkan keputusan segala sesuatu kepada-Nya. Karena jika seorang hamba sudah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu dengan mengarahkan segala tenaga dan membuat perencanaan yang sangat cermat dan detail serta melaksanakannya dengan penuh disiplin, dan melakukan pengawasan dengan ketat,  jikalau mengalami kegagalan dia tidak akan berputus asa dan menerima musibah sebagai ujian dari Allah SWT yang harus dihadapi dengan sabar.

Kedamaian hati dengan tasawuf adalah jalan yang ditempuh seorang hamba agar dapat lebih dekat lagi dengan Allah SWT. Menurut KH Fathurrahman seorang mursyid Thariqah Al Idrisiyah, Tasikmalaya menjelaskan, bahwa ilmu tasawuf adalah ilmu yang menjadi ruh di dalam agama Islam, ruh dalam syariat Islam. 

"Dengan mempelajari ilmu tasawuf, Allah akan penuhi hati setiap orang dengan rahmat dan kasih sayang," "Hati kita perlu didandani dengan sifat-sifat terpuji, dalam ilmu tasawuf disebut maqamat, setiap diri seorang hamba harus maqam dalam jiwanya, dari maqam taubat, bersabar dalam menghadapi masalah, bersyukur dalam menghadapi nikmat Allah, tawakkal dalam segala urusan, zuhud dalam urusan duniawi, dan cinta kepada Allah,"

Untuk menerapkan ilmu tasawufnya, seorang hamba harus berusaha mengatasi berbagai rintangan yang akan menghambat laju pertemuannya dengan Allah SWT, cara ini biasa disebut dengan "tazkiyatun nafs" atau "penyucian diri" dimana perlakuan ini adalah menahan diri dari hawa nafsu, syahwat, dan amara, dan membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, atau melakukan latihan-latihan jiwa seperti puasa, berkhalwat, dan tafakkur, apabila dalam bertasawuf ia bersungguh-sungguh, maka akan memperoleh ketenangan hati yang diiringi dengan perasaan tentram, damai dikarenakan telah dekat kepada Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun