Mohon tunggu...
M Fikriansyah
M Fikriansyah Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Dukung Hasil Pemilu, Mari Rajut Kembali Persatuan Bangsa

18 April 2019   06:28 Diperbarui: 18 April 2019   07:09 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan Umum bukan sekadar siklus lima tahunan yang biasa. Pemilu merupakan sebuah sarana untuk mencari pemimpin yang benar-benar peduli dengan rakyat Indonesia. Outputnya adalah untuk mewujudkan negara yang bukan hanya maju, tapi juga damai, tentram, jauh dari konflik dan perseteruan.

Oleh karenanya sikap siap kalah dan siap menang merupakan hal penting yang perlu ditanamkan dalam setiap momentum gelaran pemilihan umum. 

Biasanya orang akan selalu siap untuk menang, tetapi jarang sekali yang siap menerima kekalahan dan terus menjadi penghambat bagi yang menang. 

Saat ini sudah tidak boleh lagi seperti itu karena bangsa membutuhkan kebersamaan dalam membangun dan menghadapi semua tantangan baik dari dalam.maupun dari luar. Pilihan boleh beda tapi persatuan membangun bangsa harus diutamakan.

Karena jika tetap menjadi hambatan karena kekalahan dalam.sebuah kontestasi pollitik  maka inimmemjadi celah bagi oknum oknum yang imgin menghancurkan Indonesia. Kenyataan ini yang seringkali menimbulkan konflik sosial yang dapat merusak kerukunan dan persatuan yang telah terbangun dari zaman kemerdekaan.

Apa yang harus khalayak ramai pahami adalah bahwa sikap fanatik berlebihan dan tidak menerima kekalahan merupakan awal dari malapetaka dalam setiap gelaran pemilihan umum. Sikap tidak menerima kekalahan dapat memunculkan sikap benci yang dapat membuat seseorang berani melakukan tindakan yang mengancam kedamaian dan keutuhan masyarakat dan ini rentan di tinggangi oleh pihak anasir luar yang sering kali mencari kesempatan untuk merubah Indonesia menjadi bentuknyang tidak lagi sesuai dengan cita cita para pendiri bangsa.

Semboyan NKRI harga mati jangan sampai hanya sekadar menjadi semboyan kebangsaan yang diteriakkan dengan lantang begitu saja. NKRI merupakan sebuah komitmen yang tidak dapat ditukar dengan apapun. Jangan hanya karena gelaran Pemilihan Umum 2019 ini masyarakat menjadi terkotak-kotak pada satu egoisme identitas.

Meski berbeda pilihan politik, kita tetap satu bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang melebur satu dalam banyak perbedaan. Bangsa yang mencintai, mengasihi, dan melindungi sesama manusia bukan sesama golongan. Oleh karenanya kita semua membutuhkan sensitivitas kebangsaan yang tinggi agar terus terpanggil merawat persatuan.

Pemilu 2019 merupakan agenda demokrasi yang baru saja dilaksnakan yang meleburkan tujuan bersama dalam satu upaya membangun kehidupan yang sejahtera. 

Oleh karena itu, pemaknaan pemilihan umum sebagai alat perekat dan pemersatu bangsa sudah sepantasnya melekat pada pemikiran masyarakat Indonesia jangan mau di adu domba dan di pecah belah, sudah sepantasnya kita harus beeoegang oada nilai dasar Pancasila bukan yang lain sebagai pedoman berbangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun