Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Anak Manusia Gerobak

23 Mei 2020   22:30 Diperbarui: 23 Mei 2020   22:29 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi maunusia gerobak (dok.kompas.com)

Hidup di dalam gerobak sungguh tak nyaman. Kadang panas dan hujan tetap kami lalui. Sesekali ayah membelikan kami makanan cepat saji yang sangat enak. Tapi, lama kelamaan bosan juga. Karena rata-rata menu berbuka puasa yang kami dapatkan dari para dermawan pun tak jauh berbeda.

Aku sebenarnya rindu kampung halaman. Aku sangat rindu dengan sawah, bebek, dan si jalu, ayam jantan peliharaan ku yang selalu berkokok dengan nyaring. 

Tapi, ayah bilang bahwa aku selalu membawa keberuntungan. Makanya ayah dan ibu selalu membawaku kemanapun kami pergi dengan gerobak tua ini. Ayah menyewanya pada seseorang. Orang itulah yang akan menagih tiap malam. Setelah semua usai, barulah kami pulang dan hidup normal seperti sedia kala.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun