Mohon tunggu...
Albertus Fiharsono
Albertus Fiharsono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

menjadi orang Papua

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pakai Hedging, Tulisan Jadi Lebih Cling

9 April 2011   05:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:59 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Seorang teman menulis kalimat ini, “Penguasaan bahasa Inggris adalah sebuah keharusan dalam era globalisasi.” Di tulisan lain, seorang teman lain menulis: “Fakta-fakta di atas membuktikan bahwa pemerintah telah gagal.” Di rumah, kita juga sering mendengar, bahkan mungkin juga mungucapkan, “Kamu tidak pernah mau memahamiku.” Kalimat-kalimat yang lumrah dan seperti tak bermasalah di telinga dan mulut kita.

________________

Minimal ada tiga pertanyaan mendasar tentang hedging: apa, mengapa, dan bagimana.Baiklah, semoga tulisan ini bisa membantu, minimal untuk mendapatkan gambaran jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu. Mari belajar bersama.

Secara singkat, hedging dapat dipahami sebagai ekspresi tentatif dan kemungkinan dalam kalimat.Hedging bisa membuat kalimat kita menjadi lebih halus, tanpa harus kehilangan kekuatan esensi gagasan yang akan kita sampaikan. Dengan hedging, kalimat kita tetap terbuka terhadap kemungkinan kebenaran lain, tanpa kita harus kehilangan kepercayaan diri atas kebenaran yang kita percayai. Dengan hedging, kita tidak mengklaim gagasan atau kesimpulan kita sebagai final sehingga kita tetap mampu menghadapi argumen sanggahan dengan elegan.

Jadi bagaimana menggunakan hedging? Ada beberapa cara. Mari kita lihat satu per satu.

1.Kata yang menunjukkan kemampuan

Kata “bisa” dan “dapat” bisa menjadi contoh untuk kategori ini. Kalimat seperti “A menyebabkan B” , supaya tidak terlalu kuat, dapat diperbaiki menjadi “A dapat menyebabkan B.”

2.Kata yang mengandung makna keraguan

Contoh kata untuk kategori ini antara lain: “mengasumsikan”, “memperkirakan”, “menduga”, dan “mengindikasikan”.Kalimat seperti, “Fakta A menjadi bukti kegagalan B” dapat dihaluskan menjadi “Fakta A mengindikasikan kegagalan B”.

3.Kata yang mengandung makna kemungkinan

“Mungkin”, “tampaknya”, “rupanya”, dan “cenderung” kiranya bisa mewakili kategori ini. “Akibat kasus A, popularitas B menurun drastis” dapat disunting menjadi “Akibat kasus A, tampaknya popularitas B mengalami penurunan yang drastis.”

4.Perkiraan jumlah dan tingkat keseringan

Dalam kelompok ini, kata-kata yang bisa kita pakai antara lain: “kebanyakan”, “banyak”, “sebagian besar”, “seringkali”, “biasanya” dan lain-lain. “Kompetensi semua A di Indonesia masih sangat rendah” dapat diperbaiki menjadi “Kompetensi sebagian besar A di Indonesia masih sangat rendah.”

Nah, dengan mempelajari keempat model hedging di atas, kiranya kita menjadi mengerti bahwa ketiga kalimat di paragraf pembuka: “Penguasaan bahasa Inggris adalah sebuah keharusan dalam era globalisasi”, “Fakta-fakta di atas membuktikan bahwa pemerintah telah gagal” dan “Kamu tidak pernah mau memahamiku,” ternyata memiliki klaim yang cenderung terlalu kuat. Jika kita perbaiki dengan mengunakan hedging, kalimat-kalimat ini bisa menjadi lebih elegan.

Semoga menjadi jelas sekarang bahwa hedging sangat penting untuk tulisan kita, terutama untuk tulisan jenis opini dan akademis.Dengan hedging, gagasan kita tetap tersampaikan dengan kuat sementara kita tetap dalam posisi aman. Kita tidak akan mati kutu ketika mendapatkan argumen sanggahan yang didasarkan pada data dan fakta lain.

Memakai hedging, tulisan menjadi lebih cling. Mari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun